Pengungsi di Batang Keluhkan Diare dan Gatal, sampai Minimnya Logistik

Pengungsi di Batang Keluhkan Diare dan Gatal, sampai Minimnya Logistik
PEMERIKSAAN KESEHATAN - Petugas Puskesmas Batang II memberikan pengobatan pada sejumlah pengungsi di Masjid Al Ikhlas, Karangasem Utara. M Dhia Thufail
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Sejumlah korban banjir di Kecamatan Batang memilih masih bertahan di tempat pengungsian pada Selasa (3/1/2023). Namun karena beberapa hari berjibaku dengan air banjir, sebagian pengungsi mulai mengeluhkan sakit diare dan gatal-gatal, mudah demam, serta minimnya bantuan logistik untuk mereka.

Hal itu seperti dialami pengungsi di asjid Al Ikhlas Karangasem Utara, mereka mengeluhkan minimnya bantuan logistik yang amat dibutuhkan, seperti popok bayi. Sebab tidak sedikit balita yang ikut mengungsi bersama orang tuanya.

Salah satu pengungsi, Muhammad Najib mengatakan, hingga kini bantuan yang didapat baru nasi bungkus dan mi instan, sedangkan kebutuhan warga di pengungsian sangat banyak.

Baca Juga:Dukung Polsubsektor Banyuputih, Pemkab Batang Hibahkan Tanah plus Rp 840 Juta43 SD dan 8 SMP Terdampak Banjir Bandang, Disdikbud Kendal Izinkan Pembelajaran Daring

“Itu pun ada sebagian yang tidak dapat. Pengungsi di sini kebanyakan anak-anak jadi butuh popok banyak, terus makanan sama mi instan,” ujar dia, Selasa (3/1/2023).

Disebutkan dia, sebanyak 100 warga berada di pengungsian sejak Sabtu (31/12/2022) lalu. Mayoritas pengungsi adalah wanita dan lansia yang menderita gatal dan demam. “Alhamdulillah pihak kesehatan memberikan pemeriksaan kepada pengungsi, jadi cepat dapat obat,” ungkapnya.

Sementara itu, diketahui para pengungsi mulai diserang penyakit diare dan gatal-gatal. Kondisi tubuh pun mulai melemah hingga terserang demam.

Beruntung pihak desa segera menghubungi petugas Puskesmas Batang 2 untuk segera memberikan pengobatan awal.

Bidan Desa Karangasem Utara, Ratna Widiastuti mengatakan, banjir yang berulang kali mengakibatkan kondisi daya tahan tubuh melemah.

“Mereka bolak-balik membersihkan rumah, jadi banyak yang mengalami kecapekan,” katanya, usai memeriksa kondisi kesehatan pengungsi, di Masjid Al Ikhlas, Karangasem Utara, Selasa.

Obat-obatan yang mayoritas diberikan adalah salep gatal, anti demam, dan vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh.

Baca Juga:UMK 2023 Berlaku Bulan Ini, Perusahaan Wajib Terapkan Struktur dan Skala Upah[CERPEN] SIRAT

Ia menerangkan, kebanyakan pengungsi adalah kaum ibu, lansia dan anak-anak.“Para lansia cenderung mengeluhkan rematik yang kambuh, badan pegal sama gatal di kaki,” tuturnya. (fel/sef)

0 Komentar