Pengurus KONI, Pertanyakan Molornya Pencairan Anggaran ke Dinporapar

Pengurus KONI, Pertanyakan Molornya Pencairan Anggaran ke Dinporapar
Pengurus KONI Kabupaten Pekalongan tengah mempertanyakan molornya pencairan anggaran KONI.
0 Komentar

KAJEN, Radarpekalongan.id – Lantaran anggaran KONI tidak kunjung cair meski sudah mendekati akhir tahun, sejumlah pengurus KONI Kabupaten Pekalongan mendatangi Kantor Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dinporapar) setempat, kemarin.

Kedatangan rombongan pengurus induk olahraga di Kota Santri yang dipimpin Ketuanya, Suryan untuk mempertanyakan soal keterlambatan percairan anggaran yang ada di tubuh organisasinya. Adapun yang menemui kehadiran para ”Patriot olahraga” ini adalah Kabid Olahraga Dinporapar, Suradi dan Analis Kebijakan, Pujo.

Saat klarifikasi, Ryan, begitu Ketua KONI Kabupaten Pekalongan sering disapa menjelaskan, anggaran itu sangat dibutuhkan yakni untuk mengganti biaya operasional sejumah Cabang Olahraga (Cabor) yang sebelumnya ditangani pengurusnya masing-masing. Kemudian juga untuk biaya persiapan beberapa cabor di Kota Santri yang akan menjalani seleksi Pra PON Jawa Tengah.

Baca Juga:DPD BAPERA Kabupaten Pekalongan Bantu Korban BencanaKeluyuran Saat Jam Sekolah, Puluhan Pelajar Digaruk Satpol PP di Bendungan Brondong

”Terus terang, kami sangat kecewa dengan kinerja Diporapar karena anggaran KONI yang memang sangat dibutuhkan percairannya sampai terlambat,” tegasnya.

Padahal surat pencairan anggaran KONI ke kantor tersebut sudah diberikan cukup lama yakni tanggal 28 Oktober lalu. Sedangkan saat ini sudah memasuki bulan Desember sehingga jangka waktunya boleh dibilang sangat lama sehingga hal inilah yang menjadi pertanyaannya.

Dalam hal ini, surat tersebut setekah diserahkan sudah ditindaklanjuti oleh Dinporapar atau tidak karena informasinya belum ada seminggu surat ini masih berada di meja kerja Sekretaris Daerah (Sekda).

Dijelaskan, imbas dengan adanya keterlambatan ini, sejumlah pengurus KONI, khususnya yang memegang keuangan menjadi sasaran bagi pengurus cabang olahraga. Mereka selalu menanyakan kapan uang talangan untuk kepentingan cabang olahraga diganti karena akan dipakai untuk kegiatan lainnya.

”Bendahara kami sampai tidak berani membuka Hp karena selalu dikejar kejar soal anggaran ini. Untuk itu, kami mohon penjelasan kepada Dinporapar kenapa bisa sampai terjadi keterlambatan,” ujar Ryan.

Sementara itu, Kabid Olahraga Dinporapar, Suradi menjelaskan sebagai pemegang tanggung jawab anggaran hibah olahraga, pihaknya sudah bekerja secara maksimal. Sepengetahuannya, begitu ada surat masuk langsung ditindaklanjuti supaya bisa cepat terealisasikan. Untuk anggaran KONI, pencairan di akhir tahun ini merupakan tahap ketiga dan sisa uang yang masih ada sekitar Rp 680 juta.

0 Komentar