Pernahkah kamu berpikir bahwa kamu tidak cukup mampu untuk mencapai suatu hal? Jika iya, itu tandanya kamu mempunya self efficacy yang rendah.
Setiap orang kemungkinan besar memiliki suatu target yang ingin dicapai dalam hidup, baik dalam skala kecil hingga besar. Mulai dari target untuk menemukan pasangan, melanjutkan studi di institusi idaman, hingga bekerja di perusahaan ternama. Target itu kemudian membuat orang merangkai rencana untuk mencapainya.
Namun, sering kali orang gagal mencapai target tersebut karena kurang yakin dengan kemampuan yang dimiliki. Saat menghadapi tantangan, mereka menyerah dalam kekalahan karena ragu dapat melewatinya.
Baca Juga:Stop Social Loafing, Budaya Numpang Nama dalam Kelompok4 Tipe Attachment Style, Pengaruhi Kualitas Hubunganmu dengan Orang Lain
Keyakinan ini dikemas dalam konsep self efficacy. Orang memiliki tingkat self efficacy yang berbeda.
Ketika dihadapkan pada rintangan, apakah mereka memilih tenggelam dalam kekalahan atau bangkit dan mencapai tujuan? Apakah mereka selalu berasumsi “aku bisa!” atau justru ragu dapat mengatasi kesulitan dalam hidup?
Jika seseorang cenderung terus menghadapi rintangan, maka mungkin dia memiliki tingkat self efficacy yang tinggi.
Mengenal Self Efficacy
Apa itu self efficacy? (Sumber: freepik.com)
Self efficacy atau efikasi diri dimaknai sebagai keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk menyelesaikan tugas atau mencapai suatu tujuan.
Keyakinan ini mencakup pandangan mereka terhadap kemampuan diri dalam mengorganisir serta mengeksekusi rencana yang telah dirancang untuk mencapai tujuan.
Konsep self efficacy pertama diperkenalkan pada tahun 1977 oleh Albert Bandura, seorang psikolog asal Kanada pada tahun. Sederhananya, self efficacy menggambarkan rasa percaya diri individu bahwa mereka mampu untuk mencapai sesuatu.
Istilah ini mulai populer dan banyak dipelajari dalam psikologi sejak Bandura menerbitkan makalahnya yang berjudul “Self Efficacy: Toward a Unifying Theory of Behavioral Change” pada 1977.
Baca Juga:Defusion Technique: 4 Cara Menguraikan Pikiran dan PerasaanPercakapan Berat: Bagaimana Cara Menghadapi Kecanggungan dan Mengapa Kita Menghindarinya?
Melalui penelitian yang terus dilakukan, terungkap bahwa self efficacy dapat memengaruhi segala hal dalam diri manusia, mulai dari keadaan psikologis hingga motivasi.
Self efficacy menentukan tujuan apa yang sedang dikejar, bagaimana mencapainya, dan bagaimana merefleksikan rencana dalam kinerja.