Penyebab Terjadinya Perang Badar pada Tahun ke-2 Hijriah

Penyebab terjadinya perang badar
Lukisan Perang Badar 624 M (2 H) karya Mustafa Dhahir dalam Manuskrip Siyeri Nebi tahun 1388.(foto/twitter/@mazzini_gsp)
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Penyebab terjadinya perang Badar atau perang pertama dalam sejarah Islam ini menunjukkan betapa hebatnye pertolongan Allah SWT.

Awal-awal lahirnya Islam di tanah Mekah, tentunya tidak dengan mudah diterima oleh kaumnya.

Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya selalu mendapatkan cacian, penindasan, bahkan blockade baik dalam hal ekonomi, militer, dan sosial kemasyarakatan dari orang-orang Quraisy yang menolak Islam.

Baca Juga:Cek Harga City Car Mini 250 CC Cuma Rp 20 Jutaan, Mobil Imut yang Bikin Heboh6 Prodi FUAD UIN Gusdur Pekalongan yang Meluluskan Ahli Sosial Agama

Mereka bersama-sama membuat kesepakatan untuk menyengsarakan Bani Hasyim dan Bani Abdul Mutholib.

Kesepakatan itu berisi, tidak boleh menikahi dan tidak boleh dinikahi, tidak boleh menjual atau membeli apapun dari kaum muslimin.

Kesepakatan tersebut mereka tandatangani dan di gantung di dalam Ka’bah.

Pemboikotan ini berlangsung tiga tahun lamanya. Membuat kaum muslimin berada di bawah tekanan, kelaparan, dan bayang-bayang kematian.

Namun Islam adalah agama Allah SWT. dan akan selalu dilindunginya. Walaupun di bawah tekanan dari suku Quraisy, Islam tetap saja berjaya. Bahkan menyebar hingga ke kota Yatsrib.

Perjalanan Awal Penyebab Terjadinya Perang Badar

Ilustrasi lokasi terjadinya Perang Badar.(foto/twitter/@@Marchfoward)

Hal tersebut membuat kaum Quraisy merasa khawatir dan membuat perencanaan untuk membunuh Rasulullah SAW.

Baca Juga:Obat Galau Menurut Islam? Coba Salah Satu dari 5 Resep ini, Ampuh!Estimasi Harga Kambing dan Sapi untuk Kurban 2023

Namun Allah SWT menyelamatkan Nabi-Nya dari tipu daya mereka dan menyuruh Rasulullah SAW untuk berhijrah ke kota Yatsrib.

Kedatangan Rasulullah SAW dan para sahabatnya disambut hangat oleh masyarakat Yatsrib.

Walaupun masyarakat Yatsrib membuka lebar persahabatan dengan kaum Muhajirin, tetapi dalam kehidupannya, kaum Muhajirin mengalami kesulitan.

Karena banyaknya masyarakat Muhajirin yang datang ke Yatsrib tanpa membawa harta benda mereka, sehingga menciptakan suasana ekonomi yang sulit.

Hal tersebut menjadi salah satu timbulnya amarah terhadap Quraisy, orang-orang yang menyebabkan semua kesusahan itu.

Bahkan kaum Muslimin sekarang semakin kuat dan berani mengancam kepentingan Quraisy di jalur perniagaan dan kafilah dagang.

Kaum Muslimin membuat rencana untuk menghantam kepentingan kaum Quraisy dan memutus sumber penghidupan mereka.

Kemudian Rasul SAW memberikan kabar bahwa kafilah Quraisy sedang dalam perjalanan pulang dari Syam. Beliau bersabda:

0 Komentar