Penyuluh Agama Kabupaten Batang Siap Redam Polarisasi di Tahun Politik

Penyuluh Agama Kabupaten Batang
PELATIHAN - Kemenag Batang saat menggelar Kemah Moderasi Beragama di Pantai Kuripan Subah.
0 Komentar

BATANG – 100 penyuluh agama Kabupaten Batang turut mendapatkan pelatihan digitalisasi konten, Kamis (5/10/2023) di Pantai Kutipan Subah. Tak hanya update teknologi, Penyuluh Agama diharapkan bisa menjadi peredam geliat aktivitas disrupsi konten menuju tahun politik.

Lewat konten positifnya, diharapkan para penyuluh agama tetap bisa menggelorakan nilai moderasi beragama. Sehingga agama tidak dijadikan alat politisasi yang dapat merusak kerukunan umat.

Pelatihan tersebut diinisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Poltik (Kesabangpol) Batang yang bekerjsama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Kantor Kementerian Agama Batang, Kamis (5/10/2023). Kegiatan ini turut menggandeng narasumber dari Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Batang Pekalongan.

Baca Juga:Polytron Fox R, Motor Listrik Rp14 JutaanHadir di Tersono hingga Bawang, Program Pelatihan Gratis Disnaker Makin Diminati Masyarakat

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Batang, Akhmad Farkhan mengatakan, kemah moderasi beragama ini diikuti Penyuluh agama dari enam agama. “Secara inti kegiatan ini untuk membangun kebersamaan yang diisi dengan kegiatan simulasi hidup dalam bingkai keberagama dan toleransi antar umat beragam,” katanya.

Adapun kegiatan pelatihan konten kreator merupakan inisiatif dari Badan Kesabangpol Batang. Tujuannya agar para penyuluh agama dari enam agama di Kabupaten Batang bisa menyebarkan virus virus kebaikan melalui platform media sosial.

Tak hanya itu, Penyuluh agama juga harus mampu dalam meredakan polarisasi politik yang mengacam perpecahan antar umat beragama.

“Para penyuluh agama ini juga bisa menjadi obat dalam di pesta demokrasi 2024 nanti. Mereka bisa menjadi peredam dalam konflik juga baik di dalam beraham maupun dalam Pemilu nanti,” pungkasnya.

Kepala Badan Kesbangpol Batang, Agung Wisnu Barata mengatakan, pelatihan konten kreator yang bertujuan untuk melatih para penyuluh agama dalam menyebarkan informasi positif yang lebih kreatif, inovatif dan kekininan melalui platform digital.

“Para penyuluh itu punya peran strategis, ibarat saya itu corong kebaikan. Kita tinggal kelola corong kebaikan itu harus diisi baikan sebanyak mungkin,” kata Agung.

Di era digitalisasi ilmu teknologi informasi yang perkembangannya semakin pesat harus berbasiskan nilai – nilai kebaikan.

Baca Juga:Serbu Diskon hingga Rp2 Jutaan, Dealer Honda di Wilayah Pekalongan dan sekitarnyaGiliran Polisi Gandeng Perumda Air Minum Dropping Air Bersih

“Nanti teman – teman penyuluh bisa menyuarakan kebaikan – kebaikan yang mengajak moderenisasi beragama dengan konten menarik masyarakat dan bisa menjadi kontraknya terhadap kelompok – kelompok yang menyuarakan ketidakbaikan,”

0 Komentar