Teori perbandingan sosial menunjukkan bahwa orang menghargai nilai pribadi dan sosial mereka sendiri dengan menilai bagaimana mereka dibandingkan dengan orang lain.
Kita semua membandingkan diri kita dengan orang lain di dunia sosial kita. Entang itu dengan membandingkan penampilan kita dengan selebriti yang kita lihat di media atau bakat kita dengan rekan kerja kita. Dalam psikologi, teori perbandingan sosial adalah salah satu penjelasan untuk kecenderungan kita harus membuat perbandingan antara diri kita sendiri dan orang lain.
Mari kita lihat lebih dekat bagaimana teori perbandingan sosial bekerja dan bagaimana perbandingan yang kita buat memengaruhi pandangan yang mungkin kita pegang tentang diri kita sendiri.
Baca Juga:6 Manfaat Pertemanan: Mengapa Kamu Harus Tetap Dekat dengan TemanmuSense of Belonging: Pentingnya Perasaan Ingin Diterima Orang Lain
Apa Itu Teori Perbandingan Sosial?
Teori perbandingan sosial pertama kali diusulkan pada tahun 1954 oleh psikolog Leon Festinger dan menyarankan bahwa orang memiliki dorongan bawaan untuk mengevaluasi diri mereka sendiri, seringkali dibandingkan dengan orang lain. Orang membuat segala macam penilaian tentang diri mereka sendiri, dan salah satu cara utama yang kita lakukan ini melalui perbandingan sosial, atau menganalisis diri dalam hubungannya dengan orang lain.
Misalnya, bayangkan seorang siswa sekolah menengah baru saja mendaftar ke kelas band untuk belajar bermain klarinet. Saat dia mengevaluasi keterampilan dan kemajuannya, dia akan membandingkan penampilannya dengan siswa lain di kelas.
Dia mungkin awalnya membandingkan kemampuannya dengan anggota lain di bagian klarinet, terutama mencatat mereka yang lebih baik darinya serta mereka yang lebih buruk. Dia juga dapat membandingkan kemampuannya dengan siswa yang memainkan alat musik lain juga.
Psikolog Leon Festinger percaya bahwa kita terlibat dalam proses perbandingan ini sebagai cara untuk menetapkan tolok ukur yang dengannya kita dapat membuat evaluasi yang akurat tentang diri kita sendiri.
Misalnya, seorang siswa musik mungkin membandingkan dirinya dengan siswa bintang di kelas. Jika dia menemukan bahwa kemampuannya tidak sesuai dengan bakat rekannya, dia mungkin terdorong untuk mencapai lebih banyak dan meningkatkan kemampuannya.