Percakapan Berat: Bagaimana Cara Menghadapi Kecanggungan dan Mengapa Kita Menghindarinya?

percakapan berat, percakapan sulit
Radar Pekalongan - Percakapan Berat: Bagaimana Cara Menghadapi Kecanggungan dan Mengapa Kita Menghindarinya? (Ilustrasi foto oleh Mimi Thian dari Unsplash)
0 Komentar

Percakapan Berat

Mungkin hanya sedikit dari segelintir orang yang mau menghdapi percakapan berat, mau itu dengan rekan kerja, keluarga, teman atau pacar, dan siapa pun. Atmosfer yang dibawa saat percakapan berat itu berlangsung bisa membuat orang yang terlibat jadi canggung dan konsekuensi dari percakapan tersebut pun cenderung berdampak setelah percakapan itu selesai.

Percakapan berat tidak sebatas sesi terapi dengan psikolog atau psikeater, mengutarakan untuk putus dengan pacar, melapor pada bos kalau kita melakukan kesalahan saat kerja, dan sidang skripsi. Bagi sebagian orang yang sedikit memiliki “masalah” dengan bersosialisasi, menegur rekan yang belum mengembalikan uang makan yang kemarin mereka pinjam saja rasanya sulit.

Namun, sebagai makhluk sosial yang butuh makhluk sosial lain untuk bisa berfungsi sebagaimana kodratnya, percakapan adalah hal krusial yang tidak bisa dihilangkan. Dan untuk terbiasa dengan percakapan berat, kita perlu latihan agar terbiasa dengan hal itu.

Baca Juga:Gawat! Risiko Kematian Akibat Kesepian Setara dengan Merokok 15 Batang Per HariSelf Diagnosis: Gangguan Mental Palsu untuk Mencari Perhatian

Alasan Mengapa Kita Menghindari Percakapan Berat

Setiap orang memiliki alasan dan penyabab masing-masing mengapa mereka takut dan cemas enghadapi percakapan berat. Alasan itu bisa saja karena:

  • Gejala gangguan kecemasan, terutama kecemasan bersosialisasi
  • Kurang diajari cara berkomunkasi yang efektif dan skil untuk memechkan masalah saat kecil
  • Ketakutan akan konflik
  • Takut dimintai bantuan
  • Takut merusak suasana yang sudah ada
  • Sulit mengontrol emosi di situasi yang menekan
  • Nge-blank saat kewalhaan menanggapi percakapan.

Saat berada di tengah percakapan yang berat, otak mengirim sinyal berupa kecemasan. Kecemasan yang berlebih ini biasanya berupa pikiran bahwa hal buruk akan terjadi. Dan tentu saja bagian otak yang lain akan berusaha untuk meghindari masalah itu.

Tapi apapun alasan yang digunakan untuk menghindari percakapan berat, konsekuensi dari menghindari percakapan ini justru lebih besar ketimbang saat kita berani untuk menghadapinya. Misalnya saja, kita jadi lebih suka menunda-nunda, mengesampingkan kewajiban, sulit menentukan keputusan sulit, serta memperpanjang masalah.

Cara Menghadapi Percakapan Berat

Percakapan berat memang membuat kita canggung, cemas dan takut menghadapi orang. Tapi setelah tahu kalau menghindari masalah akan berujung pada masalah lain, kita harus mencari jalan keluar dari untuk menghindari masalah lain dan memperpanjang masalah yang lama.

0 Komentar