RADARPEKALONGAN.ID – Saat mencari hubungan, orang biasanya berkomentar tentang mencari pasangan yang sempurna. Akan tetapi, perfeksionis dalam hubungan justru menimbulkan berbagai persoalan.
Biasanya ketika orang menggunakan istilah itu, mereka merujuk pada seseorang yang menunjukkan sifat-sifat tertentu yang diinginkan dalam suatu hubungan seperti kepercayaan, humor, dan daya tarik, antara lain. Mencari ciri-ciri tertentu pada pasangan adalah satu hal, menjalin hubungan dengan perfeksionis sejati adalah hal lain.
Seorang perfeksionis adalah orang yang menganggap dirinya sempurna, terus-menerus berjuang untuk hidup dengan cara yang dapat dipandang tanpa cacat, dan sulit menerima standar lain selain perfeksionisme.
Baca Juga:10 Tanda Perfeksionisme, Apakah Kamu Termasuk di Dalamnya?Perbaiki Masalah Komunikasi yang Bisa Berdampak Fatal dengan 6 Tips Ini
Perfeksionisme dapat bersifat adaptif dalam arti bahwa motivasi untuk menjadi yang terbaik memungkinkan kita mengalami hal-hal baru, menantang diri sendiri, dan tumbuh sebagai pribadi. Perfeksionisme maladaptif adalah sisi gelap dari perjuangan terus-menerus ini dan dapat berdampak signifikan pada hubungan kita dengan anggota keluarga, kolega, dan terutama pasangan.
Seorang perfeksionis dalam hubungan tertentu sering menunjukkan pola perilaku dan interaksi tertentu dengan orang lain yang terlihat sangat berbeda dari orang lain yang mungkin hanya berorientasi pada pertumbuhan dan berjuang untuk perbaikan diri.
Bagaimana Gambaran Perfeksionis dalam Hubungan
Sumber: freepik.com
Terlibat dengan perfeksionis dalam hubungan bisa terasa menantang. Bukan karena pasangan perfeksionis tidak dapat dicintai, tetapi karena pola pikirnya yang kaku dan ekspektasinya yang sangat tinggi terhadap diri sendiri dapat berdampak besar pada hubunganmu.
Misalnya, kamu mungkin mulai merasakan tekanan untuk tampil dengan cara yang sama atau merasa kesepian di saat pasanganmu dipenuhi dengan perilaku perfeksionis dalam hubungan dan pemikiran yang kaku. Ada berbagai cara perfeksionis dalam hubungan memberikan pengaruhnya.
Kritis terhadap Pasangan
Ketika seorang perfeksionis dalam hubungan telah hidup dengan suara batin yang kritis hampir sepanjang hidup mereka, terus-menerus memantau diri mereka sendiri, dapat dimengerti bahwa mereka juga dapat menjadi kritis terhadap pasangannya.
Perfeksionis telah belajar untuk mengurangi ketakutan mereka akan luka emosional dengan melakukan yang terbaik dan melakukan yang terbaik untuk menghindari kesalahan.