RADARPEKALONGAN.ID – Kebiasaan menceritakan sesuatu atau perilaku oversharing di media sosial sering kita jumpai di era digital dewasa ini. Apa sih sebenarnya oversharing itu? Apakah berbahaya? Berikut ulasannya.
Dalam era digital, siapa pun bisa melakukan banyak hal secara online. Bahkan, melalui media sosial, kita dapat mengetahui rutinitas sehari-hari orang lain. Namun, kebiasaan bercerita terlalu banyak atau oversharing di media sosial harus dihindari.
Menurut Tiara Diah Sosialita MPsi, Dosen Psikologi Universitas Airlangga (Unair), dikutip detik.com, Rabu (1/3/2023), menjelaskan bahwa oversharing terjadi ketika seseorang tidak dapat membatasi diri dalam membagikan informasi pribadinya atau orang lain kepada publik. Informasi tersebut bisa berupa kesedihan, pencapaian, kekayaan, aib, dan lain sebagainya.
Baca Juga:Fitur Baru WhatsApp: Voice Notes Bisa jadi Story Lho, Begini 6 Langkah MengaktifkanyaSarung Kanjeng, Sarung Lokal dengan Motif Unik dan Berkualitas
Pernyataan dari Oxford juga menyebutkan bahwa oversharing adalah pengungkapan detail yang tidak pantas mengenai kehidupan seseorang, baik mengenai diri sendiri maupun orang lain.
Bercerita mengenai kehidupan kita atau bercanda-gurau dengan teman-teman tentu menyenangkan. Perilaku oversharing pada awalnya mungkin akan membuat kita merasa lega, senang, bahkan antusias setelah berbagi banyak cerita atau informasi mengenai kehidupan pribadi kita. Namun, kemudian kita mungkin akan merasa khawatir atau merasa bersalah karena telah membagikan terlalu banyak informasi.
Perilaku Oversharing Tidak Hanya di Medsos
Perilaku oversharing ternyata biasa dilakukan tidak hanya di media sosial, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku ini mungkin didasari oleh keinginan untuk diterima dalam suatu lingkungan atau ingin membuktikan kehebatan kita kepada orang lain.
Sayangnya, perilaku ini sering dilakukan secara impulsif dan tanpa kendali, dan seringkali menjadi tanda bahwa seseorang ingin terhubung dengan orang lain tanpa menyadarinya.
Perilaku oversharing di media sosial terjadi ketika seseorang terlalu sering memposting informasi mengenai kehidupan sehari-hari atau informasi yang bersifat pribadi, seperti mengenai hubungan, pekerjaan, atau masalah di lingkup pertemanan atau keluarga. Ini bisa menjadi dampak dari kecanduan media sosial.
Namun, perilaku ini berbahaya karena dengan membagikan semua aspek kehidupan kita di media sosial, semua orang bahkan orang yang tidak pernah kita temui atau kenal, bisa mengakses informasi pada akun sosial media kita.