Peserta Didik Keterampilan Barista Meningkat 240 persen dalam 3 Tahun

Peserta Didik Keterampilan Barista Meningkat 240 persen dalam 3 Tahun
Direktur Kursus dan Pelatihan (Dirsuslat), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Wartanto dalam webinar bertajuk “Ngobrol di Kedai: Menangkap Tren Usaha Kopi Kekinian melalui Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)” yang diselenggarakan oleh Direktorat Kursus dan Pelatihan (Ditsuslat), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi), Kemendikbudristek, Sabtu (10/12) dilansir dari Kemdikbud. (Foto Humas Kemdikbud)
0 Komentar

Di LKP Filbert sendiri, menurut Rendro, ia tidak hanya membuka keahlian barista saja, tetapi juga kompetensi lainnya, seperti bidang roasting coffee dan juga kursus owner coffee shop, yang memang ditujukan untuk para peserta kursus yang ingin membuka kedai kopi.

Pembicara lainnya, Sugeng Pujiono selaku pemilik Critoe Coffee, Bandung mengatakan bahwa bisnis usaha kopi kekinian memang cukup menjanjikan. Selain memang sedang menjadi tren dan gaya hidup masyarakat, keuntungan dari bisnis ini juga cukup menjanjikan.

Sugeng mencontohkan, berdasarkan pengalamannya selama ini, dengan modal sekitar Rp3.200,00 untuk satu cup es kopi susu gula aren, keuntungan yang didapat bisa mencapai Rp7.000,00 per cup-nya. Itu pun dengan asumsi penjualan es kopi susu yang terbilang cukup murah, yakni Rp10.000,00.

Baca Juga:Laksanakan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha untuk Menangkap Peluang Usaha Kopi KekinianWOW Rekor Blacklist Pecah di tangan Timnas MLBB Indonesia

“Artinya, dijual Rp5.000,00 saja kan juga sudah untung. Akan tetapi, rata-rata es kopi susu gula aren kan dijual di atas Rp10.000,00 per cup-nya,” kata Sugeng menjelaskan.

Sugeng yang sudah mendirikan beberapa cabang coffee shop juga mengatakan bahwa pada dasarnya siapa pun bisa dengan mudah membuka usaha kopi kekinian. Namun, bagaimana mempertahankan kelangsungan usaha tersebut tentu membutuhkan upaya tersendiri.

“Kuncinya adalah memperbanyak ide dan gagasan dengan cara mengasah keterampilan, menambah pengetahuan, serta terus meningkatkan sikap dan perilaku positif,” kata Sugeng.

Pada kesempatan tersebut, Sugeng juga membagikan sejumlah tips agar bisa berhasil dalam bisnis kopi kekinian tersebut. Salah satu tipsnya adalah dengan menciptakan produk yang benar-benar berkualitas dan bagus. “Kalau produknya sudah bagus, ini sudah seperti dia (produk kopi kekinian) memasarkan dirinya sendiri,” kata Sugeng.

Sebagai informasi, Ngobrol di Kedai merupakan rangkaian Serial Diskusi Akhir Tahun #1 yang diselenggarakan Direktorat Kursus dan Pelatihan sebagai kegiatan penutup tahun yang dapat menjadi bahan pembelajaran untuk tahun mendatang. Kegiatan ini diadakan bekerja sama dengan LKP-LKP dan pengusaha yang dapat membagikan pengalaman dan pengetahuannya kepada peserta, baik peserta didik, calon peserta didik, maupun pengelola LKP. (*)

0 Komentar