Petani Budidaya Bandeng Diedukasi dengan Bioflok dan Conical Tank, Begini Penjelasannya

Petani Budidaya Bandeng Diedukasi dengan Bioflok dan Conical Tank, Begini Penjelasannya
Petani budidaya bandeng di Kota Pekalongan dilatih budidaya penebaran benih bandeng (nener) menggunakan media bioflok dan Conical Tank. (Radarpekalongan.id/kominfo)
0 Komentar

PEKALONGAN RADAR.ID – Untuk meningkatkan kesejahteraan petani budidaya bandeng di Kota Pekalongan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat bekerjasama dengan Program Zurich Flood Resilience Alliance (ZFRA) Yayasan Mercy Corps Indonesia (MCI) menyelenggarakan Program Pendampingan Budidaya Ikan Bandeng yang diawali dengan edukasi dan tindaklanjut praktek lapangan (Field trip) penebaran benih bandeng (nener) menggunakan media bioflok dan Conical Tank di Kawasan Pesisir Slamaran, Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Rabu (25/1/2023).

Kegiatan tersebut dilaksanakan usai melakukan pembukaan Sekolah Lapang Budidaya Bandeng (SLBB) pada Selasa (24/1/2023). Yang diawali dengan edukasi dan tindaklanjut praktek lapangan (Field trip) penebaran benih bandeng (nener) menggunakan media bioflok dan Conical Tank.

Manager Program ZFRA MCI, Denia Aulia Syam mengatakan, kegiatan field trip tematik 1 mengenai edukasi dan penebaran nener bandeng dengan media bioflok dan conical tank ini merupakan tindaklanjut program dari pembukaan Sekolah Lapang Budidaya Bandeng yang telah digelar sehari sebelumnya.

Baca Juga:Kembangkan Ekonomi Mustahik, Wawalkot Salahudin Dorong Baznas Salurkan Zakat ProduktifYuk Daftar di MII Pringlangu, Karena Miliki Lima Keunggulan

“Ini ada kolam conical tank dan bioflok yang sudah disediakan untuk lokasi budidaya pembesaran nener bandeng sebelum dipindahkan ke jaring apung,” ucapnya.

Menurutnya, pengadaan nener bandeng ini berasal dari pembibitan Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBPAP) Jepara hingga siap ditabur ke jaring apung. Mercy Corps Indonesia membantu pembelian bibit awal kemudian dana hasil budidaya akan dikelola oleh para komunitas atau lembaga pembudidaya ikan bandeng yang telah ditunjuk secara berkelanjutan.

“Untuk setiap conical tank itu ada sekitar 5 ribu benih nener yang ditabur, karena ada 4 bioflok maka total benih yang disebar sekitar 20 ribu nener. Harapannya, dari tingkat hidupnya ada sekitar 55-70 persen yang bisa dikembangkan ke jaring apung yang sebelumnya disortir mana yang sudah siap dipindahkan,” paparnya.

Sementara itu, pendamping petani tambak Kelurahan Krapyak dalam program SLBB , Ahmad Sahawi mengungkapkan, untuk memulai budidaya ikan bandeng diawali dengan penyiapan media yang diisi dengan air yang sudah diukur sanitasinya, karena sanitasi air yang tepat akan mempengaruhi ukuran dan proses pertumbuhan dan perkembangan nener bandeng ini.

0 Komentar