TKP ledakan petasan di jalan kampung di pinggir sawah di Dukuh Kembangan Desa Jrebengkembang (Hadi Waluyo)
Bermain petasan dan menerbangkan balon udara memang selama ini kerap dilakukan masyarakat Pekalongan saat syawalan. Padahal, hampir tiap tahun petasan makan korban. Namun, warga menganggapnya bagai angin lalu.
Sosialisasi gencar dilakukan polisi untuk menekan aksi main petasan dan menerbangkan balon udara. Patroli pun ditingkatkan. Razia digencarkan. Bahkan upaya penindakan juga dilakukan. Agar petasan dan balon udara bisa dicegah. Namun masyarakat masih tetap nekat menyalakan petasan dan menerbangkan balon udara.
Baca Juga:10 Kiat Mempererat Cinta Suami-Istri, Agar Biduk Rumah Tangga HarmonisPatroli Balon Udara di Kedungwuni, Polisi Amankan 6 Balon Udara yang Baru Dibuat
Kapolres Pekalongan AKBP Arief Fajar Satria didampingi Kasat Reskrim AKP Isnovim dan Kapolsek Karangdadap Iptu Turhan menjelaskan, kejadian petasan berujung maut di Jrebengkembang bermula saat sekelompok anak-anak dan warga setempat tengah merayakan tradisi syawalan di lokasi kejadian dengan menerbangkan balon udara dan menyalakan petasan.
Imbauan Polisi Tak Digubris, Mobil Patroli Dihalau
Kapolres menyayangkan musibah ini, karena sebelumnya petugas dari Polsek Karangdadap sudah melakukan imbauan larangan bermain petasan dan menerbangkan balon udara. Ironisnya, petugas yang melakukan patroli pada Sabtu pagi di kawasan tersebut dihalau oleh warga.
Tim Gegana Brimob Polda Jateng bersiap disposal sisa petasan (Hadi Waluyo)
Polisi hanya mengamankan beberapa balon udara dalam patroli itu. Karena saat itu, tidak ditemukan petasan. Saat patroli di lokasi ledakan petasan itu terjadi, petugas mendapat kecaman dan cacian dari warga yang ingin merayakan tradisi tahunan tersebut.
“Huuu Huuu Huuu wong setahun sepisan wae ra entuk,” ucap Turhan, saat menggambarkan bagaimana warga setempat tidak senang dengan kehadiran patroli polisi di lokasi sebelum ledakan petasan itu terjadi pada Sabtu pagi.
Akibat peristiwa ini, Kapolres bersikap tegas akan mengusut tuntas penyebab terjadinya musibah ini. Kapolres langsung memerintahkan Kasat Reskrim, untuk memburu penjual petasan maupun bahan petasan untuk dipidanakan.
Kejadian syawalan berujung maut di Jrebengkembang ini bermula saat puluhan bocah tengah menyulut petasan di jalan kampung di pinggir area persawahan Dukuh Kembangan. Petasan yang mereka nyalakan berdiameter 14 cm dengan panjang 38 cm.