PMK Bikin Peternak Trauma, HPDKI Batang Desak Vaksinasi Menyeluruh Kambing Domba

PMK Bikin Peternak Trauma, HPDKI Batang Desak Vaksinasi Menyeluruh Kambing Domba
PERTEMUAN RUTIN - HPDKI Batang saat menggelar pertemuan rutin salapanan di Kecepak Batang, Kamis (22/12/2022). (Akhmad Saefudin)
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) Kabupaten Batang mendesak pemerintah daerah setempat untuk memberikan penanganan yang sama kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak jenis domba dan kambing. Mengingat kasus PMK telah membuat banyak peternak merugi dan trauma beternak, harapannya pemerintah daerah bisa melakukan pencegahan dengan vaksinasi PMK menyeluruh di Kabupaten Batang.

Tuntutan itu disampaikan HPDKI Kabupaten Batang saat menggelar pertemuan rutin salapanan sekaligus sosialisasi vaksin PMK untuk kambing domba dan ternak ruminansia, Kamis (22/12/2022), di Kecepak Batang. Selaon dihadiri para peternak domba dan kambing, kegiatan ini juga menghadirkan Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Sam Manohara.

Ketua HPDKI Batang, Taufik Ikhsanudin mengatakan, para peternak berharap pemerintah bisa memberikan vaksinasi PMK pada kambing domba di seluruh Kabupaten Batang, Sebab sejauh ini vaksinasi tersebut masih dilakukan terbatas, menyusul keterbatasan stok vaksin PMK.

Baca Juga:THR Kramat Ditutup Sementara, PAD Bisa Turun 3 %, Pedagang Ikut TerdampakHasil Evaluasi Gubernur Sudah Disempurnakan, Raperda APBD 2023 Dikirim Kembali ke Provinsi

“Vaksinasi menyeluruh untuk kambing domba di Kabupaten Batang ini penting untuk mencegah PMK, sehingga peternak juga bisa lebih tenang,” ujar Taufik, yang juga pembudidaya domba kambing asal Limpung.

Dikatakan Taufik, pencegahan PMK domba kambing di Kabupaten Batang akan mustahil terjadi jika vaksinasi hanya diberikan untuk sebagian ternak. “Jangan lupa, wabah PMK ini telah membuat peternak merugi dan trauma beternak kambing dan domba. Kalau ini diteruskan, kami khawatir Batang dan bahkan nasional akan kekurangan suplai daging maupun ternak kambing dan domba,” jelasnya.

Karena itu, HPDKI Batang berharap pemerintah daerah bisa membantu penanganan wabah PMK ini secepat mungkin, salah satunya melalui vaksinasi secaa masif untuk kambing dan domba sebagai ikhtiar pencegahan.

Pertemuan salapanan sendiri menjadi agenda rutin HPDKI sebagai ajang bersilaturahmi, bertukar informasi dan saling belajar bersama guna meningkatkan budidaya ternak kambing dan domba di Kabupaten Batang. Pertemuan kemarin ditempatkan di rumah Himawan, peternak dari Kecepak Batang sekaligus owner Afrina Aqiqah.

“Ya karena kita pelaku peternakan kambing dan domba, otomatis setiap ada permasalahan juga akan dibicarakan dan dicarikan solusinya. Makanya hari ini juga kita mengundang Dinas Kelutan Perikanan dan Peternakan (Dislutkanak) Batang untuk memberikan sosialisasi PMK,” kata Taufik.

0 Komentar