RADARPEKALONGAN.ID – Peristiwa robohnya atap kolam renang prestasi Taman Hiburan Rakyat (THR) Kramat Batang pada Jumat (16/12/2022) lalu akhirnya mengundang perhatian pihak kepolisian. Polres Batang pun kini mulai melakukan penyelidikan untuk mendalami insiden yang menyebabkan satu pengunjung terluka itu.
Pada Senin (19/12/2022) kemarin, pintu masuk utama THR Kramat pun sudah dipasangi garis polisi untuk kepentingan penyelidikan. Dikonfirmasi hal ini, Kasat Reskrim Polres Batang, AKP Yorisa Prabowo membenarkan hal itu. “Ya, saat ini kami masih melakukan lidik. TKP pun sudah kami pasang policeline,” katanya.
Yorisa pun belum bisa memastikan penyebab dari insiden yang mencelakai satu orang pengunjung itu. “Kami belum bisa menyimpulkannya, kami masih harus mendalaminya,” terangnya.
Baca Juga:Saatnya Pemerintah Turunkan Harga BBM di Tengah Turunnya Harga Minyak DuniaPuisi-puisi Ardhi Ridwansyah
Adapun pasca kejadian itu, masih terlihat material sisa atap yang roboh dan mengharuskan tempat wisata milik Pemkab Batang itu ditutup bagi publik maupun latihan para atlet untuk sementara waktu.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Batang, Yarsono menyampaikan, proses perbaikan secara menyeluruh akan memakan waktu yang cukup lama. Sehingga segala aktivitas di dalamnya dihentikan.
“Memang akan berdampak bagi para atlet yang selama ini berlatih di kolam prestasi. Namun tidak perlu khawatir, karena proses pembinaan maupun latihan bisa dilakukan di kolam renang lain yang tersebar di Kota Batang,” ujarnya.
Ia menegaskan, batas waktu penutupan belum dapat dipastikan karena proses pembersihan dan perbaikan membutuhkan waktu yang lama.
“Kami harus membersihkan tiang penyangga yang menimpa kolam renang dulu. Jadi untuk sementara baik masyarakat maupun para atlet belum bisa menggunakan kolam sebagaimana mestinya,” jelasnya.
Ditemui secara terpisah, Wakil Ketua Bidang Sarana Prasarana Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Batang, Arya Doni mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan peristiwa tersebut karena secara otomatis kegiatan latihan rutin harus berpindah ke wahana kolam renang lain.
Di Batang sendiri ada beberapa pilihan tempat latihan, seperti Gajah Mada dan Sendang Sari. Namun ia mengharapkan proses perbaikan kolam renang prestasi segera dilakukan. “Tapi kalau disuruh milih ya kalau bisa tetap di THR Kramat, karena kolam prestasinya sudah sesuai standar buat para atlet nasional. Tiap klub renang biasanya berlatih maksimal selama 2 jam, terbagi dalam dua waktu yakni pagi dan sore,” ujar dia. (fel/sef)