Tingkatkan Pengurusan Organisasi, PPNI Kabupaten Pekalongan Gelar TOT Dan Pelantikan Bapena, Tanggal 3 Maret

PPNI
DPD PPNI Kabupaten Pekalongan menggelar TOT dan pelantikan Bapena. (Triyono)
0 Komentar

Ketua DPD PPNI Kabupaten Pekalongan Sulistyo Aji menerangkan bahwa pelaksanaan TOT Terintegrasi untuk membantu pengurus dalam mengelola organisasi PPNI agar menjadi lebih baik. Kemudian kegiatan ini untuk menyamakan program di berbagai level kepengurusan.

“Supaya pengurus ini menyadari bagaimana cara untuk berorganisasi yang betul, bagaimana cara mengelola organisasi yang baik, dan bagaimana menyinkronkan antara kegiatan yang ada di DPD sampai ke DPK,”ujarnya.

Sejarah PPNI

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) lahir pada tanggal 17 Maret 1974. Kebulatan tekad spirit yang sama dicetuskan oleh perintis perawat bahwa tenaga keperawatan harus berada pada wadah /organisasi profesi perawat Indonesia.

Baca Juga:Cipta Kondisi, Polsek Karanganyar Razia Kebon Suwong Puluhan Botol Miras DiamankanNarkoba Merusak Generasi Bangsa, Bupati Fadia ke Pelajar SMAN 1 Doro: Jangan Terjerumus!

Pada masa itu sebelum tahun 1974 organisasi perawat di Indonesia sudah berkembang pesat sesuai dengan zamannya, sejak zaman penjajahan perawat Indonesia sudah ada seiring dengan adanya Rumah Sakit, yaitu: Residen Vpabst (1819) dibatavia saat itu berubah menjadi Stadsverband (1919) dan berubah menjadi CBZ (Central Burgerlijke Zieken Inrichting) di daerah Salemba yang saat ini menjadi RSCM.

Saat itu perawat sudah memiliki perkumpulan-perkumpulan sebagai wadah organisasi perawat dan dapat menjalankan pergerakan dalam menentukan martabat profesi perawat. Ketika itu terdapat beberapa organisasi diantaranya; Perkumpulan Kaum Verpleger fster Indonesia (PKVI), Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan Perawat Indonesia (PPI), Ikatan Perawat Indonesia (IPI).

Organisasi-organisasi perawat saat itu mengadakan pertemuan yang diantranya dihadiri oleh IPI, PPI dam PDKI dan diantaranya yang hadir adalah Ojo Radiat, HB. Barnas dan Drs. Maskoed Soerjasumantri sebagai pimpinan siding dan sepakat untuk melakukan fusi organisasi dan menyatukan diri dalam satu wadah organisasi yang saat itu masih bernama Persatuan Perawat Nasional.

Pengabungan atau fusi organisasi perawat tersebut dilakukan di Ruang Demontration Jl. Prof Eykman Bandung No.34 Bandung Jawa Barat, sejak saat itu Tanggal 17 Maret 1974 disetujui dan dilakukan pernyataan bersama terbentuknya Persatuan Perawat Nasional Indonesia, serta membentuk suatu kepanitian untuk mempersiapkan Kongres Pertama yang dilangsungkan pada tahun 1976.

PPNI berkomitmen untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat dan profesi keperawatan dengan menyusun RUU keperawatan yang saat ini terus diperjuangkan untuk disyahkan menjadi undang-undang.

0 Komentar