KAJEN,Radarpekalongan.id – Beberapa hari memasuki bulan suci ramadhan 1444 H, harga cabai rawit setan merangkak naik. Kenaikan dari Rp 67 ribu kini menjadi Rp 80 ribu perkilogram.
Adapun kenaikan terjadi diduga dimulai dari tingkat petani karena kerap dilanda cuaca ekstrem sehingga cabai terjadi kerontokan.
“Harga naik sejak dua minggu lalu menjelang bulan ramadhan, “kata Dewi seorang pedagang di Pasar Induk Kajen, Senin (27/03/2023).
Baca Juga:Ramadhan, Perpusda Kabupaten Pekalongan Tetap Diminati Banyak PengunjungRamadhan, Kapolda Imbau Masyarakat Tak Main Petasan
Sebelumnya kata dia, harga cabai berada di angka Rp 67 ribu, namun sekarang menjadi Rp 80 ribu perkilogram. Meski terjadi kenaikan namun untuk pengiriman barang tidak mengalami kendala sehingga stok di pasar juga cukup banyak.
” Untuk penjualan naik atau tidak hampir sama, karena semua masakan pastinya perlu cabai, ” tandasnya.
Dengan adanya kenaikan harga cabai tersebut sebelumnya Bupati Pekalongan Fadia Arafiq usai melakukan pentauan harga kebutuhan langsung berusaha mencarikan solusi sehingga tidak membebani masyarakat kecil.Bahkan Bupati meminta kepada OPD terkait turun tangan untuk mencari penyebab kenaikan harga tersebut.
“Contohnya seperti cabe setan, harus dicari penyebab kenaikan. Apakah dari petani, pedagang atau alat transportasinya. Ditelusuri barang ambil di mana, kalau perlu kita sebagai pemerintah Kabupaten Pekalongan akan turun membantu mensubsidi. Apakah kenaikan penyebabnya transportasi, maka kita bisa ikut membantu subsidi BBM sehingga harga stabil dan tidak naik, “ungkap Bupati Pekalongan Fadia Arafiq saat acara HLM di Aula Setda.
Karena lanjut dia, apabila terjadi kenaikan yang terus menerus akan membuat kebutuhan masyarakat kewalahan dan kasihan. Sehingga bisa terjadi kemiskinan ekstrem tinggi bertambah, kemudian gizi tambah acak-acakan dan hancur-hancuran. (Yon)