Resmi Berdiri, Lembaga Wakaf Uang Assalam Siap Bangun Peradaban Bangsa Lewat Wakaf

Resmi Berdiri, Lembaga Wakaf Uang Assalam Siap Bangun Peradaban Bangsa Lewat Wakaf
SIAP BEROPERASI - Nadzir (Lembaga) Wakaf Uang Assalam siap beroperasi setelah mengantongi izin operasional dari BWI, Rabu (4/1/2023). Dok. Yayasan ASFA
0 Komentar

“Beberapa waktu sebelumnya, Yayasan ASFA juga telah mendapat izin operasional Lembaga Amil Zakat berskala nasional. Dengan demikian, zakat dan wakaf akan menjadi dua instrumen penting dalam membangun dan memajukan peradaban bangsa di masa depan,” ungkap H Syafrudin, seperti rilis yang diterima Radar Pekalongan pada Rabu petang ini.

Di waktu yang sama, Ketua BWI Prof M. Nuh sangat mengapresiasi kehadiran ASFA dalam kancah perwakafan di Indonesia. Prof Nuh yakin bahwa kehadiran ASFA yang didukung oleh para tokoh, pengusaha dan anak-anak muda profesional beserta jejaringnya dapat menjadi engine baru dalam peta pergerakan wakaf di Indonesia.

“Perkembangan pengelolaan wakaf uang melalui nadzir-nadzir (lembaga) wakaf yang profesional terus mengalami peningkatan signifikan. Diharapkan, ke depan, wakaf benar-benar dapat menjadi instrumen kebangkitan dan kemajuan bangsa,” ujar kata Prof Nuh.

Baca Juga:Peduli Banjir, Babinsa-HNSI Kendal Bagikan Nasi Bungkus ke NelayanInsentif Guru Madrasah dan TPQ, Kemenag Apresiasi Pemkab Kendal

Prof Nuh juga mengajak ASFA untuk mengembangkan riset-riset tentang perwakafan di Indonesia yang menurutnya belum banyak digarap. Padahal, riset-riset itu penting untuk memperkaya literasi wakaf kita, dan pada gilirannya dapat mengedukasi masyarakat tentang wakaf.

Sementara itu, Haji Mas Guntur Laupe selaku Ketua Nadzir Wakaf Uang ASFA menyatakan bahwa setelah ini dirinya akan berpacu sekuat tenaga bersama tim ASFA untuk mengembangkan wakaf-wakaf yang produktif.

Sebagaimana diketahui, bahwa wakaf adalah salah satu sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rosullah Muhammad SAW., dalam hadits bahkan digaskan bahwa salah satu amalan yang tidak akan terputus dengan kematian salah satunya adalah wakaf.

“Apabila anak cucu Adam telah mati, terputuslah amalannya kecuali 3 perkara: sedekah jariyah (WAKAF), ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakan orang tuanya” (HR Muslim).

Ulama Ibnu Qudamah mengatakan bahwa orang yang paling bahagia adalah, ketika nafasnya berhenti (mati) pahalanya terus mengalir.

Haji Syafruddin mengajak kepada seluruh umat Islam di Indonesia untuk memajukan bangsa dan membangun peradaban melalui gerakan wakaf. (sef)

0 Komentar