Bagaimana Memberikan Respons Terhadap Persuasi?
Diinformasikan tentang persuasi dan teknik persuasif dapat membantu kamu mengenali persuasi dan menanggapinya. Ini juga dapat membantumu menggunakannya untuk memengaruhi perilaku orang lain.
Mengevaluasi Informasi dengan Hati-hati
Saat kamu mencoba mengambil keputusan (tentang sesuatu yang besar, seperti siapa yang akan dipilih, atau kecil, seperti film apa yang akan ditonton), kumpulkan informasi untuk membantumu membuat pilihan yang bijak. Tetaplah berhati-hatilah dan bahkan skeptis tentang informasi itu.
Siapa yang menyediakannya, dan apa motivasi mereka? Apakah mereka berdiri untuk mendapatkan keuntungan dari pilihanmu? Pastikan kamu memercayai sumbermu untuk bisa memberikan respons terhadap persuasi yang ditujukan kepadamu.
Pelajari Cara Menolak Persuasi
Baca Juga:6 Prinsip Persuasi, Dasar untuk Memengaruhi Orang LainKenali Pembentukan Sikap Manusia, 5 Faktor yang Memegang Pengaruh
Menyadari teknik persuasif dan kepercayaan informasi yang digunakan untuk membuat pilihan dapat membantumu menolak persuasi. Penting juga untuk bersedia mengubah pikiranmu. Merasa terbebani oleh biaya hangus—atau persepsi bahwa kamu telah berinvestasi terlalu banyak dalam suatu keputusan untuk dapat mundur—dapat membuat kamu dibujuk untuk melawan penilaianmu yang lebih baik.
Orang yang impulsif mungkin lebih rentan terhadap persuasi daripada yang lain. Demikian pula, orang yang kurang pengendalian diri juga cenderung rentan terhadap persuasi. Jadi, mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pengendalian diri dapat membantu kamu memberikan respons terhadap persuasi berupa perlawanan.
Ketahui Cara Menggunakan Persuasi
Kamu dapat menggunakan pengetahuan persuasimu untuk meyakinkan orang lain agar sejalan dengan sudut pandangmu. Misalnya, jika kamj ingin pasanganmu mengunjungi restoran baru bersamamu, kamu dapat mengingatkan mereka bahwa seorang teman yang pendapatnya dipercaya merekomendasikan tempat tersebut (menyukai), bahwa restoran tersebut memiliki puluhan ulasan positif dari pengunjung lain (bukti sosial), atau bahwa mereka memilih restoran terakhir kali (timbal balik).
Pengetahuan dan pemahamanmu tentang audiens atau target persuasimu (dalam hal ini, pasanganmu) dapat membantu kamu memutuskan teknik persuasif mana yang paling efektif. Misalnya, mungkin pasanganmu tidak peduli dengan apa yang dipikirkan pengunjung lain, tetapi mereka tidak suka melewatkan sesuatu yang tidak biasa. Dalam hal ini, kamu dapat mencoba taktik kelangkaan: “Hidangan khusus ini hanya tersedia pada hari Minggu, dan hanya untuk sepuluh pengunjung pertama.”