Review Buku : Mendayung Harapan: Memoar Para Pencari Ilmu

Review Buku : Mendayung Harapan: Memoar Para Pencari Ilmu
Khusnu Asirah, S.KM, S.I.Pust bersama salah satu penulis buku Mendayung Harapan: Memoar Para Pencari Ilmu, Maryam Febriani. (Foto : Khusnu Asirah)
0 Komentar

Reviewer : Khusnu Asirah, S.KM, S.I.Pust, Staf Perpustakaan UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan

Buku berjudul Mendayung Harapan: Memoar Para Pencari Ilmu ini ditulis oleh Churin Lailatul Ulya, dkk. Diterbitkan oleh Lembaga Ladang Kata dan Griya Santri Mahabbah pada Desember 2022 dengan jumlah halaman: xii + 192 hlm. Dalam kategori Non-Fiksi.

Buku yang berjudul Mendayung Harapan: Memoar Para Pencari Ilmu karya 12 santriwati Griya Santri Mahabbah (GSM) ini adalah kumpulan memoar para penulis yang menceritakan kisah masa remaja sekaligus pengalaman pribadi.

Baca Juga:Indonesia dengan 718 Bahasa Daerah Dipercaya UNESCO Sebagai Panelis International Decade of Indigenous Languanges IDILKemendikbudristek Bersama Organisasi Profesi Guru Susun Kode Etik Guru Indonesia

Kisah yang diceritakan pun merupakan pengalaman hidup yang paling berkesan sehingga tetap membekas di hati, meskipun peristiwa tersebut sudah lama terjadi.

Belakangan ini menulis memoar dianggap sebagai aktivitas yang dapat digunakan dalam metode self-healing, yaitu sebuah proses menjaga keseimbangan dan kesehatan emosional.

Churin Lailatul Ulya dan kawan-kawan menuangkan self-healing mereka menjadi sebuah kisah cerita menarik dengan bahasa remaja yang mudah dipahami dan mengalir apa adanya, sehingga siapapun yang membacanya seakan larut masuk ke dalam cerita tersebut.

Pembaca merasa diajak mengingat kembali masa remajanya dan bahkan bisa sampai di titik terinspirasi ingin menuliskan juga pengalaman pribadinya dalam kisah cerita.

Kisah-kisah dalam buku ini begitu sarat dengan pelajaran hidup yang menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya ilmu agama, karena di setiap tema cerita penulis menyisipkan sebuah hadis yang berkaitan dengan cerita tersebut.

Inilah kelebihan dari buku, dimana pembaca mendapatkan sebuah hikmah dari cerita sekaligus motivasi dari hadis yang disajikan, sehingga hal ini dapat dijadikan sebagai inspirasi atau pedoman saat menghadapi situasi yang sama dalam kehidupan sehari-hari.

Semua penulis dalam buku ini memiliki karakter masing-masing dalam menceritakan kisahnya.

Baca Juga:Fatayat dan Muslimat NU Kayugeritan Rutin Gelar Pengajian ManisanSukses, Atlet Karate Lemkari Raih 21 Medali Piala Raja

Meskipun dari segi kepenulisan belum terlalu memperhatikan ejaan yang disempurnakan, namun penulis berhasil memikat pembaca melalui sisi kejujuran dalam bercerita.

Selain itu, buku ini memiliki cover yang mampu menggambarkan sekilas isi buku.

Hal tersebut yang membuat buku ini sangat menarik untuk dimiliki, dibaca, dan diturunkan ke anak cucu.

0 Komentar