Romantisme ala Kedai Sega Berkat Kaliwungu, Tawarkan Nasi Berkat Mulai Rp 15 Ribuan

Kedai Sega Berkat
ROMANTISME - Rumah makan di Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal, menawarkan makanan yang cukup unik, yakni sega berkat. NUR KHOLID MS
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Siapa tak mengenal sega berkat? Ya, menu masakan kampung yang lekat dengan pengalaman masa kecil banyak orang ini sekarang dihadirkan dalam konsep rumah makan oleh Kedai Sega Berkat yang berlokasi di Kaliwungu, tepatnya depan SMAN 1 Kaliwungu, Kendal.

Bagi mereka yang berusia 30 an tahun, pengalaman menyantap nasi berkat bisa saja menjadi hal yang tak terlupakan. Nasi dengan berbagai masakan lauk seperti acar mentimun, tempe oseng kering dan telur atau daging ini biasa tersaji di setiap ada acara kenduri atau hajatan. Menu ini disajikan untuk para tamu undangan, atau bisa juga dibawa para bapak yang ikut selamatan.

Kedai Sega Berkat menyajikan menu ini dengan harga sangat terjangkau, yaitu paket hemat Rp 15 ribu dan paket lengkap dibanderol Rp 25 ribu.

Baca Juga:Luas 3,65 x 5 Meter, Rumah Baru Mbah Parmin Kini Lebih Aman dan NyamanWarisan KH Ahmad Abdul Hamid Kendal, Pengajian Ahad Pagi 1939 Masih Lestari

Manajer Kedai Sega Berkat, Dwi Purnomo, mengatakan, pihaknya sengaja menyajikan makanan tradisional tersebut. Dalam menu yang disajikan terdapat nasi, acar mentimun, sambal goreng krecek, empal, acar bandeng, tempe kering, hingga gimbal udang.

“Rasa khas dan cita rasa yang unik layaknya hajatan, membuat nasi berkat menjadi menu yang paling banyak dipesan,” katanya, kemarin.

Selain nasi berkat, lanjut dia, pengunjung bisa menikmati hidangan lain seperti steak ayam, siomay, dan aneka minuman kekinian serta tradisional seperti jamu.

Memilih sega berkat sebagai menu utama adalah ciri khas Kedai Sega Berkat, tujuannya untuk memberikan sensasi yang berbeda dengan rumah makan lainnya. “Kami memilih konsep nasi berkat ini juga untuk menjaga tradisi di Kaliwungu yang menyajikan sega berkat dalam setiap acara hajatan,” tambahnya.

Salah seorang pembeli, Sumarni, mengatakan, ia sengaja datang untuk menikmati menu nasi berkat. Dulu sewaktu dirinya masih kecil, orangtuanya kerap pulang membawa nasi berkat usai menghadiri undangan hajatan.

“Teringat memori waktu kecil. Orang tua sering bawa nasi berkat usai menghadiri kondangan,” ucapnya yang datang bersama sejumlah rekan-rekannya. (lid/sef)

0 Komentar