Sandiaga Uno Ingatkan Peningkatan Wisata Jangan Diikuti Peningkatan Sampah

Sandiaga Uno Ingatkan Peningkatan Wisata Jangan Diikuti Peningkatan Sampah
0 Komentar

RadarPekalongan.id – Bali Kembali setelah masa pandemi di tahun 2020 dan 2021, ditandai dengan meningkatnya jumlah wisatawan, baik domestik maupun mancanegara selama bulan Mei dan Juni 2022. Pada bulan Juni 2022, tercatat jumlah wisatawan mancanegara sudah menembus angka 180 ribu menurut Dinas Pariwisata Provinsi Bali.

Meningkatnya jumlah wisatawan ke Bali tentu menggembirakan namun harus dibarengi dengan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Dikutip dari laporan Sungai Watch bertajuk Impact Report October 2020-December 2021, Bali menghasilkan 333.336 sampah anorganik yang 89% didominasi oleh sampah plastik.

Keprihatinan ini juga diutarakan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bapak Sandiaga Uno pada saat pembukan Eco Tourism Week. Beliau mengatakan melalui pidato daringnya,”Kondisi paska pandemi yang ditandai dengan meningkatnya jumlah wisatawan ke Bali namun harus disertai dengan pengurangan jumlah sampah plastik dan emisi karbon yang menjadi tantangan kita bersama. Dalam hal ini, Kemenparekraf dengan berbagai program telah mendorong berbagai destinasi wisata agar menerapkan pembangunan yang lebih berkelanjutan. Kemenparekraf juga berkomitmen akan selalu mendukung program yang bertujuan untuk membangun, mempertahankan kepedulian serta keberlanjutan di kalangan pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Semoga Eco Tourism Week yang diadakan oleh Eco Tourism Bali bisa memberikan inspirasi dan edukasi bagi pelaku pariwisata Bali agar dapat mewujudkan keberlangsungan demi kemajuan masa depan lingkungan dan pariwisata Bali”.

Baca Juga:Tecno Phantom X2 Pro 5G, Kamera Lensa Potret Pop-Up Pertama di DuniaIkan Teri Ternyata Bisa Menjaga Tulang Tetap Kuat

Eco Tourism Bali (ETB) sebagai suatu ekosistem sirkular industri pariwisata yang memiliki tujuan utama untuk menjaga kekayaan alam dan budaya Bali dengan memperbaiki perekonomian masyarakat lokal, menginisiasi pengembangan peta jalan pariwisata berkelanjutan untuk usaha kecil dan menengah hotel serta rumah makan di Bali, mengadakan perhelatan Eco Tourism Week agar bisa diterapkannya praktik-praktik pariwisata berkelanjutan.

“Kami telah menggandeng Kopernik untuk mengembangkan peta jalan, membuat rangka acuan dan alat pengukuran wisata berkelanjutan untuk usaha akomodasi dan rumah makan skala menengah dan kecil di Bali,” ucap Suzy Hutomo selaku Founder dan CEO dari Eco Tourism Bali.

Selama bulan April dan Mei 2022, Eco Tourism Bali bersama Kopernik sudah mewawancarai beberapa hotel usaha menengah dan kecil tersebar dari Selatan, Utara, Barat, Timur dan Tengah Bali sebagai referensi acuan dari peta jalan penerapan wisata berkelanjutan. Pada tahap selanjutnya akan dilaksanakan proses serupa kepada rumah makan usaha skala menengah dan kecil di Bali.

0 Komentar