Sarung Al Jufri Tergolong Sarung ‘Berkelas’

Sarung Al Jufri Sutra
Salah satu produk Sarung Al Jufri Sutra. (Radarpekalongan.id/dokumen)
0 Komentar

PEKALONGAN – RADARPEKALONGAN.ID – Sarung Al Jufri tergolong sarung ‘berkelas’, karena sebagian besar pemakainya dari masyarakat berpenghasilan menengah keatas. Pantas saja harganya mahal. Buktinya bisa dilihat dari harga yang dijual di marketplace tokopedia.

Tabel Harga Sarung Al Jufri terbaru Februari 2023, sebagaimana dikutip Tokopedia.

Harga SARUNG SUTERA AL JUFRI MOTIF BHS JADUL KOTAK Rp535.000

Harga SARUNG SUTERA AL JUFRI MODEL BHS MODEL JADUL Rp575.000

Harga Dijual Sarung Al-Jufri full sutra Berkualitas Rp1.062.000

Harga SARUNG SUTERA AL JUFRI MOTIF BHS JADUL KOTAK Rp693.000

Harga Jual Sarung Sutera Al Jufri Motif Bhs Jadul Kotak Rp735.000

Harga SARUNG SUTERA AL JUFRI MOTIF BHS JADUL KOTAK Rp703.000

Harga SALE TERBARU!!! SARUNG SUTERA AL JUFRI MOTIF BHS JADUL KOTAK PACKING Rp814.000

Baca Juga:5 Keunggulan Xpander Cross yang Cocok untuk Medan yang Tidak Rata2 Keuntungan Jadi Ketua RT dan RW di Kota Pekalongan

Harga Sarung Sutera Al Jufri Motif Bhs Jadul Kotak High Quality Rp827.000

Harga SARUNG SUTERA AL JUFRI MOTIF BHS JADUL KOTAK Rp972.000

Harga Sarung Sarung Sutera Al Jufri Motif Bhs Jadul Kotak Best Seller Rp943.000.

Budayawan Pekalongan, KH Ahmad Marzuki MPdI menyatakan, bagi sebagian masyarakat Pekalongan memakai sarung menunjukan identitas pemakainya. “Kalau pakai sarung merk Al Jufri, bisa ditebak pemakainya adalah pengusaha atau juragan batik. Karena bagi buruh, tidak menjangkau harganya yang mahal,” ucapnya.

KH Drs Ahmad Marzuki MPdI, Budayawan Pekalongan(Radarpekalongan.id/abdurrohman)

Makanya jangan heran bila banyak pemakai Sarung Al Jufri di Pekalongan. Karena di Kota Pekalongan dikenal masyarakat berwirausaha. “Jadi beli sarung dengan harga jutaan, itu sudah biasa,” tuturnya.

Lebih lanjut, Ahmad Marzuki menyatakan, sarung masuk ke Indonesia sekitar abad ke-14 dari Yaman. Meski dari Yaman, tetapi bangsa Indonesia berhasil memodifikasi sarung sesuai dengan identitas lokal masing-masing dari orang-orang Nusantara sejak dulu.

Sebab itu, kain sarung yang lahir dari sejumlah suku di Indonesia mempunyai nama-nama yang berbeda seperti di antaranya Songket yang banyak diproduksi di sejumlah daerah, Ulos di Sumatera Utara, Tapis di Lampung, dan sarung tenun yang terdapat di berbagai wilayah di Indonesia.

0 Komentar