Sarung Al Jufri Tergolong Sarung ‘Berkelas’

Sarung Al Jufri Sutra
Salah satu produk Sarung Al Jufri Sutra. (Radarpekalongan.id/dokumen)
0 Komentar

“Kini, sarung sudah menjadi simbol budaya bangsa yang patut dibanggakan. Kita bisa mendapatkan sarung dengan mudah di pasaran. Namun, untuk menentukan sarung yang tepat dan terbaik, tentu Anda perlu mempertimbangkan beberapa hal penting, seperti kualitas bahan, motif, kerapatan, jahitan, merek serta harganya,” pesanya.

Ketua FKUB Kota itu menambahkan, bagi masyarakat Indonesia, sarung atau kain sarung bukan hanya digunakan sebagai pelengkap untuk beribadah, tapi juga dipakai untuk pelengkap berbusana, selimut ketika tidur, bahkan untuk bermain dan masih banyak lagi.

“Sarung tidak mengacu pada satu identitas agama tertentu saja, tetapi dimiliki oleh semua kalangan, sifatnya plural, dan bisa digunakan oleh siapa saja, baik pria maupun wanita,” tuturnya.

Baca Juga:5 Keunggulan Xpander Cross yang Cocok untuk Medan yang Tidak Rata2 Keuntungan Jadi Ketua RT dan RW di Kota Pekalongan

Sarung itu, tambah Kyai Marzuki, merupakan simbol dari keanggunan pemakainya karena di samping dipakai sebagai sarana ibadah dan menunjukkan keluhuran akhlak, sarung juga menjadi identitas kecerdasan seseorang.

“Kita tidak menjumpai anak muda yang pacaran dengan memakai sarung atau di tempat-tempat negatif lainnya. Sarung juga tidak selalu menunjukkan pemakainya sebagai orang yang bodoh dan tradisional karena ternyata banyak mahasiswa/santri saya yang lulus dengan predikat terbaik bahkan ada santri yang menulis skripsi dengan 3-9 bahasa dan mereka itu pake sarung semua,” pungkasnya. (dur)

0 Komentar