Jadi Tempat Wisata Edukasi, Sejarah Goa Kreo Semarang Menarik untuk Disimak

Sejarah Goa Kreo Semarang
Jadi Tempat Wisata Edukasi, Sejarah Goa Kreo Semarang Menarik untuk Disimak. (Google Maps/ Didik Riyanto)
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Siapa nih, yang masih bingung pilih tujuan wisata akhir pekan bersama keluarga? Atau hanya sekadar ingin melepas penat usai bekerja satu minggu? Kalau kamu orangnya, kamu bisa kunjungi Goa Kreo Semarang sebagai pilihan yang tepat.

Goa Krep memang menarik untuk menjadi wisata berbagai kalangan usia. Destinasi wisata ini bahkan bisa menjadi tempat wisata edukasi.

Selain menarik untuk mengulas berbagai spot di kawasan wisata ini, menarik pula jika mengulas sejarah tempat ini.

Baca Juga:3 Resep Mudah Daun Singkong yang Lezat, Ampuh Turunkan Berat Badan6 Manfaat Daun Singkong untuk Kesehatan, Ada Cara Mengolahnya Juga, Lho!

Kamu tak perlu khawatir. Meski dinamakan Goa, tempat wisata ini telah disulap oleh para pengelolanya dengan memiliki berbagai spot foto yang menarik. Jadi, kamu mendapat ilmu serta memori foto indah bersama keluarga.

Nah, sebelum berkunjung ke Goa Kreo Semarang, yuk, simak terlebih dahulu mulai dari sejarah, letak, hingga fasilitas menarik yang ada di Goa Kreo Semarang berikut ini.

Sejarah Goa Kreo

Sejarah Goa Kreo Semarang. (Google Maps/ Dheny Pramono)

Di balik keindahannya, ternyata terdapat sejarah Goa Kreo Semarang menarik yang perlu disimak. Alkisah, Sunan Kalijaga tengah melakukan perjalanan dalam mencari kayu jati. Kayu tersebut nantinya akan digunakan oleh Sunan Kalijaga sebagai tiang Masjid Demak, Jawa Tengah. 

Dalam proses pencariannya, Sunan Kalijaga menghadapi berbagai rintangan. Kayu jati yang hendak ditebang ternyata sering berpindah dan sulit ditemukan. Namun, Sunan Kalijaga tidak putus asa dan terus mencari letak pohon jati tersebut.

Setelah berhasil menemukannya, Sunan Kalijaga segera melilitkan selendang di sekitar batang pohon untuk mencegahnya berpindah saat ditebang nanti.

Setelah pohon jati berhasil ditebang, Sunan Kalijaga menghanyutkan kayu-kayunya ke sungai besar. Dengan cara ini, dia dapat lebih mudah membawa kayu-kayu tersebut.

Baca Juga:8 Rekomendasi Cafe Terbaik di Pekalongan, Cocok untuk Nongkrong di Akhir Pekan6 Warna Pakaian Wanita yang Disukai Pria, Cocok untuk Kamu yang Lagi Butuh Atensi si Doi

Sayangnya, terdapat salah satu kayu yang justru tersangkut pada batu tebing. Menghadapi hal tersebut, Sunan Kalijaga pun memilih untuk bertapa.

Saat bertapa, beberapa waktu kemudian tiba-tiba datang empat ekor kera panjang yang memiliki warna tubuh merah, putih, kuning serta emas. Keempat kera tersebut pun membantu Sunan Kalijaga untuk memindahkan batang kayu jati yang tersangkut. Setelah berhasil memindahkannya, Sunan Kalijaga pun mengucapkan terima kasih. 

0 Komentar