Rintis Sekolah Berbasis Budaya, SMPN 2 Bandar Gelar Karya Budaya

sekolah berbasis budaya
Siswa SMPN 2 Bandar saat menampilkan tari Simo Gringsing (Radar Pekalongan/Novia Rochmawati)
0 Komentar

BATANG, RADAR PEKALONGAN.ID – SMPN 2 Bandar tengah merintis untuk menjadi sekolah berbasis budaya, dengan menggali potensi siswa dan sekolah. Salah satunya ditunjukkan lewat Ragam kesenian budaya SMPN 2 Bandar dalam peringatan HUT ke-32, Rabu (17/5/2023).

Dalam kesempatan ini turut ditampilkan sejumlah kesenian, mulai dari gamelan, Tari Simo Gringsingan dan aneka kesenian lainnya.

Di momen ini, SMPN 2 Bandar turut menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan diri. Dengan menggandeng potensi di dalam maupun luar sekolah, SMPN 2 Bandar bakal berkolaborasi untuk merintis diri sebagai Sekolah berbasis Kebudayaan.

Baca Juga:Bawaslu Batang Ajak Masyarakat Jadi Pengawas atau Pemantau Pemilu Secara LegalDicari Crew Kebun Esteh Indonesia Pekalongan, Maksimal 25 Tahun

“Selama di sini kami amati apa yang menjadi potensi di sini. Dan Anak-anak kami sangat bersemangat dalam seni tari dan tarik suara, maka untuk mendukung, diterapkanlah pola kolaborasi dengan sekolah lain untuk mengasah kompetensi anak berkesenian,” ujar Kepala SMPN 2 Bandar, Dinok Sudiami saat diwawancarai di sela kegiatan.

Program ini juga didukung lewat  kolaborasi beberapa ahli dari berbagai sekolah. Salah satunya Muhammad Isono yang juga menjabat sebagai Kepala SMPN 4 Blado. Anak-anak mendapatkan pembelajaran seputar seni gamelan.

“Jadi sebenarnya di sini ada alat gamelan, namun kami tidak memiliki guru kesenian untuk gamelan. Sehingga kami kerja sama berkolaborasi, salah satunya dengan Pak Isono. Karena kami lihat anak punya minat dan juga sekolah punya alat gamelan komplit,” imbuh Dinok.

Kolaborasi dengan Sekolah Lain untuk Maksimalkan Sekolah Berbasis Budaya

Kepala SMPN 4 Blado, Muhammad Isono menyebut saat ini yang sedang digali adalah potensi anak di bidang seni karawitan. Peralatan gamelan lengkap yang disiapkan justru jadi peluang untuk melatih jiwa seni anak.

“Saya merasa terpanggil untuk melatih anak-anak supaya punya kemampuan lebih dalam memainkan gamelan. Latihannya di luar jam sekolah, jadi tidak menggangu kegiatan belajar mengajar,” tegasnya.

Kegiatan ini juga diapresiasi Pengawas SMP Disdikbud Batang, Sri Mulyono. Menurutnya melihat semangat ini, SMPN 2 Bandar kayak untuk mengembangkan sekolah berbasis budaya.

Kegiatan Dies Natalis ini juga dimeriahkan oleh beberapa kegiatan lainnya. Selain itu karena baru digelar pertama kalinya, kegiatan ini juga mendapatkan atensi dan dukungan dari keluarga besar dan alumni SMPN 2 Bandar. (nov)

0 Komentar