Serunya Manasik Haji IGTKR, 615 Siswa TK sampai MI Tetap Bersemangat Meski Cuaca Panas

Manasik Haji IGTKR
BERSEMANGAT - Meski panas dan melelahkan, anak-anak TK, TA, RA sampai MI Rifa'iyah ini tetap semangat mengikuti prosesi peragaan manasik haji di Ponpes HA. Djunaid. (Foto PD UMRI Kabupaten/Kota Pekalongan)
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Kegiatan peragaan manasik haji IGTKR Ikatan Guru TK Rifai’yah pada Rabu (24/5/2023) lalu masih menyisakan kenangan penuh keseruan bagi para guru maupun anak-anak. Meski melelahkan ditambah cuaca yang cukup menyengat, ratusan anak-anak yang dipandu langsung para gurunya ini tetap bersemangat memperagakan selayaknya beribadah haji sungguhan di Mekah.

Rabu pagi itu, belum juga pukul 07.00 WIB, halaman Pondok Pesantren HA. Djunaid yang luas itu telah dipenuhi dengan keriuhan suara anak-anak. Mereka tidak lain adalah anak-anak dari tingkat TK, TA, RA sampai MI Rifa’iyah, baik dari Kabupaten/Kota Pekalongan maupun Pemalang, mencakup 11 lembaga pendidikan di bawah naungan Rifai’yah. Jumlahnya mencapai kurang lebih 615 peserta.

Setelah dibuka secara resmi oleh Pimpinan Daerah Ummahatur Rifa’iyah, Hj Halimah, prosesi manasik haji pun dimulai. Mengingat banyaknya peserta, sebelumnya IGTKR selaku penyelenggara juga telah tata tertib acara agar acara bisa berlangsung lancar dan tertib.

Baca Juga:[PUISI] Pagi di PagilaranMinat Masih Tinggi. Penempatan Pekerja Migran Kendal 2023 Tembus 5.099, Tertinggi ke-2 di Jateng

Meski pesertanya ratusan, mereka tetap antre sesuai urutan. (PD UMRI Pekalongan)

Maka dalam pelaksanaannya setiap sekolah menjalani prosesi miqot sampai minum air zam zam tanpa harus berdesakan, karena setiap sekolah telah mendapatkan giliran sesuai nomor urut yang diperolehnya.

Menariknya, seluruh rangkaian peragaan manasik haji IGTKR ini dilakukan benar-benar seperti prosesi ibadah haji aslinya. Anak-anak berkesempatan mengikuti peragaan manasik mulai dari miqot, di mana peserta dibimbing doa oleh petugas dari UMRI yang kemudian dilanjutkan wukuf dan mabit. Pada kegiatan tersebut anak anak akan memasuki tenda dan membaca doa.

Setelah selesai, peserta diarahkan ke tempat melempar jumroh. Ada 3 tempat, yakni melemparkan jumrah ula, wusta, dan aqabah. Ritual ini bisa berjalan lancar karena hampir seluruh lembaga pendidikan Rifa’iyah ini sudah menyiapkan batu dari rumah, sehingga tidak panik harus mencari di lokasi.

Selanjutnya anak-anak diarahkan untuk melakukan tawaf mengelilingi ka’bah. Setelah selesai melakukan tawaf, anak anak diajak untuk lari-lari kecil dari bukit sofa ke bukit marwah.

0 Komentar