Setelah 3 Tahun, Pemkab Berangkatkan Satu Keluarga Transmigran ke Poso

berangkatkan satu keluarga
DAPAT BANTUAN - Satu anggota keluarga yang mengikuti program transmigrasi saat pamitan dan mendapat bantuan dari Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki.
0 Komentar

BATANG – Pemerintah Kabupaten Batang pada tahun 2023 berangkatkan satu keluarga yang secara sukarela mengikuti program transmigrasi. Mereka merupakan pasangan suami istri dengan dua orang anak, yakni Ahmad Musabihun (32) dan Sri Fadhilah (24), dengan anak pertamanya Kanaya (4), dan Muhammad Aqib Mutammakin (1).

Satu keluarga dari Desa Banteng, Kecamatan Tersono ini akan diberangkatkan ke Kelurahan Torire, Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Toso, Sulawesi Tengah.

Kabid Pelatihan, Penempatan Tenaga Kerja, dan Transmigrasi, Septa Andi Wibowo mengatakan, mereka diberangkatkan pada Kamis (7/12/2023) siang.

Baca Juga:Laps Pekalongan Usulkan Satu Napi Terima Remisi NatalKasus LGBT Ancam Kota Santri

“Sebelumnya mereka berpamitan kepada Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki dan menerima bantuan berupa Alquran dan Juz Amma, seperangkat alat sholat, tas koper 3 buah, dan uang tunai Rp.10.000.000,” jelas Septa.

Ia mengatakan, bahwa memang pada tahun 2023, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah hanya memberikan satu kuota transmigran untuk masyarakat Batang.

Di mana total di seluruh Jawa Tengah, hanya ada kuota untuk 5 KK untuk mengikuti program transmigrasi itu.

“Sebenarnya di Batang pendaftarnya ada sekitar 40 KK, namun saat kami tawarkan lokasinya yang ada di Poso, mereka pada mundur, dan hanya ada satu KK ini saja yang siap berangkat,” katanya.

Dikatakan Septa, dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, hanya ada 5 kabupaten/kota yang mendapatkan kuota program transmigrasi itu, yakni dari Kota Semarang, Kebumen, Blora, Kabupaten Magelang, dan Batang.

“Ahmad Musabihun yang kesehariannya berprofesi sebagai seorang petani ini sebelumnya telah mengikuti pelatihan pengolahan lahan pertanian di BBPPMDDTT di Sleman Yogyakarta, pelatihan pengolahan hasil pertanian di BLK Klampok Banjarnegara, dan pelatihan listrik alat rumah tangga di BLK Cilacap,” katanya.

Masih kata Septa, selain mendapat hunian, transmigran masih akan mendapatkan bantuan sembako selama 12 bulan/1 tahun pertama. Selain itu, untuk menyambung hidup, mereka diberikan lahan garapan seluas 2 hektar, yang dapat ditanami sayur sayuran, seperti sawi, bayam, jagung dan lain sebagainya, mengikuti musim.

Baca Juga:Kampanye Pemilu 2024, Semua Parpol Sudah Daftarkan Akun MedsosJelang Nataru, Kendaraan Truk Mengular Hingga 2 Jam untuk Dapatkan Solar di Pantura

Ditambahkan Septa, bahwa pihaknya terakhir memberangkatkan masyarakat Batang untuk mengikuti program transmigrasi pada tahun 2019 silam. Tahun selanjutnya, 2020-2022, kuota program transmigrasi itu tidak lagi diperolehnya.

0 Komentar