Setelah Dua Pekan, Jenazah BMI asal Kendal yang Tewas di Malaysia Akhirnya Dimakamkan di Desanya

Setelah Dua Pekan, Jenazah BMI asal Kendal yang Tewas di Malaysia Akhirnya Dimakamkan di Desanya
TIBA - Jenazah Fitri Yunani (33), BMI yang meninggal dunia di Selangor, Malaysia, tiba di Kampung halaman di Dusun Jambon RT 8 RW 3, Desa Medono, Kecamatan Boja, Kendal. Nur Kholid MS
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Setelah dua pekan, jenazah Fitri Yunani (33), buruh migran Indonesia (BMI) asal Kendal yang meninggal di Selangor Malaysia akhirnya bisa dimakamkan di desanya, di Dusun Jambon RT 8 RW 3, Desa Medono, Kecamatan Boja, Jumat (20/1/2023). Fitri diketahui tewas karena terjatuh dari lantai delapan apartemen tempatnya bekerja di Selangor pada 4 Januari 2023.

Jenazah Fitri tiba di kampung halamannya di Dusun Jambon RT 8 RW 3, Desa Medono, Kecamatan Boja, Kendal, Jumat (20/1/2023) sekitar pukul 11.45 WIB. Jenazah pun disambut isak tangis oleh keluarga dan kerabatnya, sebelum akhirnya dimakamkan di pemakaman umum di desa setempat.

Orang tua Fitri, Warsito, bersyukur karena jenazah anaknya bisa dipulangkan. Ia sedih karena anak nomor duanya tersebut telah meninggal dunia. Ia mengaku dirinya tidak tahu putrinya tersebut berangkat lewat PJTKI apa dan di mana kantornya. Sebab almarhumah tidak pernah bercerita.

Baca Juga:Pesan AKBP M Irwan Susanto untuk Kapolres Batang yang Baru: Harus Belajar Sejarah Batang[CERBUNG] Sang Pemandu Lagu

“Waktu itu yang mengantarkan Fitri (itu) saya. Tapi hanya sampai di halte bus Polangan Mijen Semarang. Katanya, ia akan ke Weleri,” katanya.

Warsito juga sebelumnya tak tahu kalau anaknya bekerja di Malaysia, mengingat Fitri sebelumnya menyatakan ingin bekerja di Singapura. “Putri saya tidak cerita kenapa sampai bekerja di Malaysia. Karena ia sudah bisa bekerja dan berkabar keadaan dengan keluarga lewat telepon, kami tidak punya pikiran apa-apa,” tuturnya

Warsito mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu kepulangan jenazah Fitri Yunani.

Kepala Desa Medono, Joko Suryo Sarono, mengatakan, almarhumah meninggal karena terjatuh dari apartemen lantai delapan di Selangor Malaysia. Ia menerima kabar terkait dengan kecelakaan warganya itu, dari KBRI Malaysia melalui sambungan telepon, pada Jumat (6/1/2023) malam. “Namun, saya tidak mendapat informasi secara pasti, penyebab musibah tersebut,” ucapnya.

Kakak almarhumah, Hartatik, menyatakan sekitar Oktober 2021, adiknya berangkat ke Malaysia untuk bekerja membantu suaminya mencari uang.

Pihak keluarga terakhir bertegur sapa dengan almarhumah melalui video call pada 18 Desember 2022. Keluarga menerima kabar dari kepala desa pada 7 Januari 2023, kalau Fitri meninggal dunia 4 Januari 2023 karena terjatuh dari apartemen lantai delapan di Selangor, Malaysia. (lid/sef)

0 Komentar