Tentu itu tergantung pada apa yang dikunyah. Saat itu saya lagi di Wuhan. Setelah dari Tianjin dan Beijing. Saya makan malam dengan temannya teman di Wuhan. Makan tahu. Kebetulan teman-teman saya pada asyik ngobrol. Saya bisa mengunyah lama tanpa diperhatikan. Di kunyahan ke-35 sudah separo potongan tahu masuk ke kerongkongan. Mengalir sendiri begitu saja. Mungkin saking lembutnya.
Lalu saya makan daging lada hitam. Potongan dagingnya saya pilih yang paling besar. Sampai kunyahan ke-40 masih terasa. Di kunyahan ke 45 sebagian sudah tertelan sendiri. Maka sampai di kunyahan ke-50 tinggal sisa-sisanya.
Tapi itu juga berarti dagingnya memang empuk. Maknyus. Bayangkan kalau itu kikil yang masih banyak terikut tulang mudanya. Pasti beda.
Baca Juga:Safari TsinghuaSafari Djauhari
Rasanya, doktrin komentator ”harus 50 kali” itu tidak harus. Tergantung apa yang dimakan. Juga seberapa banyak volume makanan yang masuk mulut. Mungkin doktrin 50 kali itu khusus untuk makanan yang sulit dicerna.
Saya mencoba lagi ketika buka puasa di Changsha, ibu kota provinsi Hunan. Tempat kelahiran Mao Zedong, pendiri partai komunis Tiongkok. Saya makan nasi. Pakai sumpit. Dalam kunyahan ke-30 semua nasi sudah hilang dari mulut. Secara otomatis.
Itu karena nasinya tidak banyak. Saya belum ahli makan nasi pakai sumpit. Beda dengan makan nasi pakai tangan sendiri. Apalagi waktu muda dulu. Satu pulukan saja bisa sampai membuat pipi tembem. Waktu itu semangat memuluknya disertai rasa takut: nasinya keburu dihabiskan kakak-adik.
Intinya: kalau makan jangan terburu-buru. Terutama di hari setengah Lebaran seperti ini. Kunyahlah sampai sempurna.
Suatu saat istri saya kabungkalanan. Dia menuding-nuding air di sebelah saya tanpa bisa berkata-kata. Saya tahu maksudnyi: ambilkan air itu. Dia pun meneguk air itu. Kabungkalanan-nyi pun teratasi.
Minum air sering dianggap sebagai cara ampuh mengatasi kabungkalanan. Itu betul. Tapi tidak pernah dipikirkan mengapa sampai terjadi kabungkalanan. “Mungkin lagi dibicarakan orang,” ujar istri.
Saya berharap istri saya sudah membaca komentar soal 50 kali kunyah itu. Cara terbaik mencegah kabungkalanan adalah: patuhi doktrin kunyah 50 kali. Setidaknya 70 persennya. Setidaknya lagi punya daftar: makanan jenis apa harus dikunyah berapa kali.