RADARPEKALONGAN.ID – Setiap anak tentunya membutuhkan proses Buang Air Besar (BAB) yang lancar dan sehat. Sebab, pencernaan yang sehat dapat membantu anak dalam menjaga berat badan serta mencegah dari berbagai masalah kesehatan seperti sembelit maupun diare, hingga menjaga kesehatan usus. Tak ayal, banyak orang tua yang mencari cara mengatasi sulit BAB pada anak.
Penyebab umum sulitnya anak BAB yaitu kurangnya asupan serat atau tidak memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Sehingga, kotoran dalam tubuh pun tidak diolah dengan baik dan menjadi kering.
Beberapa ciri anak kesulitan BAB antara lain, frekuensi buang air besar yang kurang dari tiga kali seminggu, adanya pembesaran ukuran feses atau kotoran dibanding sebelumnya hingga merasa sakit perut serta perlu mengejan berlebihan saat buang air besar. Hal ini tentunya akan memengaruhi kesehatan anak.
Baca Juga:MOMOLAND Resmi Bubar! Setelah 6 Tahun BerkarierMengenal Aplikasi Weverse, Tempat Asyik Berkumpulnya Para Idol dan Fans K-Pop
Namun, Anda tidak perlu panik jika si buah hati mengalami hal serupa. Yuk, simak lima cara mengatasi sulit BAB pada anak berikut ini.
Latih Anak untuk Teratur BAB
Cara mengatasi sulit BAB pada anak yang pertama yang bisa dilakukan yaitu melatih anak untuk teratur BAB. Kamu dapat membiasakan anak duduk di toilet selama tiga sampai lima menit setelah makan. Meski dirinya belum menginginkan buang air besar. Hal ini secara efektif dapat membantu anak nyaman ketika buang air besar dan tidak merasa ada tertekan.
Selain itu, ketika anak mengalami kesulitan BAB. Kamu juga dapat mengajaknya untuk aktif bergerak. Sebab, ketika anak aktif bergerak dapat menstimulasi dan mendorong gerakan usus dalam melakukan proses pembuangan feses. Beberapa contoh gerakan yang bisa kamu lakukan seperti berjalan pelan, berlari kecil hingga bermain bola santai sambil mengobrol.
Atur Jadwal Makan dan Minum Harian Anak
Ketika mengalami kesulitan BAB, tentunya kamu perlu atur jadwal makan dan minum harian anak. Misalnya, bagi buah hati yang berusia lebih dari 18 bulan hindari pemberian susu formula lebih dari 500 ml per hari. Sebab, hal semacam ini dapat meningkatkan risiko kesulitan BAB.