Simak Ini, 7 Adab Calon Jamaah Haji menurut Imam Al-Ghazali

Simak Ini, 7 Adab Calon Jamaah Haji menurut Imam Al-Ghazali
Jemaah haji di Kakbah. Disway.id
0 Komentar

* Jamaah Haji Saat akan Berangkat Maupun di Tanah Suci

Para calon jamaah haji dari seluruh dunia yang akan berangkat ke tanah suci tahun ini, saat ini sedang melakukan persiapan sebelum berangkat.

Di Indonesia sendiri, saat ini sejumlah manasik digelar guna mematangkan persiapan para calon tahu Allah tersebut sebelum berangkat.

Tentunya setiap calon jamaah haji menginginkan bisa mencapai derajat tertinggi dari rukun Islam ke-5 tersebut, yaitu haji mabrur yang balasanya tiada lain adalah surga.

Baca Juga:Zaytun RobinTingkatkan Popularitas Website, Hyundai Ajak Media Pahami Teknik SEO

Untuk mencapai derajat mabrur, menurut Imam Al-Ghazali setidaknya ada 10 adab yang harus diperhatikan oleh jamaah calon.

Namun seperti dikutip dari artikel islam.nu.or.id ada tujuh yang relevan untuk dijabarkan, antara lain :

PERTAMA, diawali dengan cita-cita dan tujuan yang mulia untuk menunaikan ibadah haji.

Tujuan dan cita-cita menjalankan ibadah haji haruslah hanya fokus kepada Allah. Karena itulah, setiap jamaah haruslah hatinya selalu tenang dengan diarahkan untuk selalu berdzikir mengingat Allah, serta mengagungkan syiar-syiar-Nya.

Selain itu, tangan dan pikiran jamaah haji juga harus bebas dari apa pun yang mengganggu hati yang bisa memecah konsentrasi cita-citanya.

Disisi lain, biaya yang dipakai untuk berangkat ke tanah suci juga harus bersumber dari usaha yang baik dan halal. (Al-Ghazali, Ihya ‘Ulumiddin, [Beirut: Darul-Ma’rifah], juz I, halaman 262).

Ibnu ‘Umar pernah menyatakan, “Di antara ciri orang yang mulia adalah orang yang paling baik perjalanan ibadah hajinya; dan di antara ibadah haji seseorang yang paling utama adalah yang paling tulus niatnya, paling bersih biayanya, dan paling baik keyakinannya.”

Baca Juga:Muncul Banyak Kasus Kekerasan Seksual di Batang, Bupati : Tidak Ada Penetapan Status Batang Darurat Cabul!Duta Sheila On 7 Bagikan Resep Sederhana Keharmonisan Rumah Tangga Selama 20 Tahun, Apa Saja Ya

Peringatan Imam Al-Ghazali ini cukup beralasan mengingat Rasulullah saw. pernah bersabda:

إِذَا كَانَ آخِرُ الزَّمَانِ خَرَجَ النَّاسُ إِلَى الْحَجِّ أَرْبَعَةُ أَصْنَافٍ سَلَاطِيْنُهُمْ لِلنُّزْهَةِ وَأَغْنِيَاؤُهُمْ لِلتِّجَارَةِ وَفُقَرَاؤُهُمْ لِلْمَسْأَلَةِ وَقُرَّاؤُهُمْ لِلسُّمْعَةِ

Artinya, “Pada akhir zaman, orang-orang keluar untuk haji empat golongan: para penguasa untuk bersenang-senang, para hartawan untuk berdagang, orang-orang fakir untuk meminta-minta, dan para qari untuk memperdengarkan bacan.” (HR Al-Khatib).

Berdasarkan penjelasan di atas, maka bisa sedikit diambil kesimpulan bahwa seorang jamaah calon haji yang berangkat ke Tanah Suci harus berusaha semaksimal mungkin menjauhkan tujuan-tujuan duniawai.Hal itu harus dilakukan demi meraih keutamaan ibadah haji dan derajat haji yang istimewa.

0 Komentar