Siswi MII Banyurip Ageng 01 Pekalongan Nyaris Jadi Korban Penculikan, Ini Ciri Penculiknya

Siswi MII Banyurip Ageng 01 Pekalongan Nyaris Jadi Korban Penculikan, Ini Ciri Penculiknya
Inilah madrasah MII Banyurip Ageng 01, dimana NH nyaris jadi korban penculikan anak. (Radarpekalongan.id/MII Banyurip Ageng)
0 Komentar

RADAR PEKALONGAN.ID – Informasi tentang kasus dugaan korban penculikan anak atau isu penculikan anak yang beredar di media sosial, ternyata ada yang benar juga. Buktinya hampir saja, siswi Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah (MII) Banyurip Ageng 01, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, nyaris menjadi korban penculikan oleh seseorang.

Kepala MII setempat, H Nur Kholis SPdI menceritakan, pada hari Kamis (26/1/2023) lalu, peserta didiknya berinisial NH, putri H Sukri yang juga Ketua Yayasan Al Hisna hendak pulang ke rumahnya, karena selesai sekolah. Ketika sampai di sebelah timur gedung madrasah, tepatnya di depan Rumah H Amrun, NH dihadang seorang laki-laki berjaket hitam.

“Mendadak siswi kami dicegat seseorang yang berjaket hitam, memakai helm dan masker, dengan memakai motor jenis matic warna hitam, kayaknya merk Mio. Si penculik yang beridentitas kelamin laki-laki bilang, ayo ikut saya. Saya disuruh bapakmu jemput, sambil memaksa dengan memegang tangan anak didik saya,” ucapnya menirukan cerita NH.

Baca Juga:Walau Dengan Keterbatasan, Santri Ponpes El Husna Mampu Hafal Alquran Hingga Kuliah Perguruan Tinggi NegeriWujudkan Kenyamanan Kerja, Walikota Aaf Ingatkan Pengusaha, Ini Penjelasannya

Mungkin karena curiga, sambung Ustadz Kholis, anak didiknya itu memberontak dan menendang perut si penculik. “Lalu anak didik kami lari pulang lewat MI,” tuturnya.

Meski peristiwannya terjadi pada Kamis (26/1/2023), sambung Ustadz Kholis, dirinya baru menerima isformasi tersebut pada Selasa (31/1/2023). “Baru tadi hari Selasa, saya diberitahu olah salah satu guru dan saya konfirmasi ke anak didik kami. Singkat ceritanya begitu. Namun saya lihat kok ceritanya agak beda,” tuturnya.

Berdasarkan kasus percobaan penculikan, menjadi warning bagi orang tua, guru dan semua pihak untuk meningkatkan pengawasn putera-puteri kita. (dur)

0 Komentar