Soto KTL Mengandung Cita Rasa yang Istimewa, Pastinya Maknyus Karena Bahan Utama Dagingnya Dari Kelamin Sapi

soto KTL
Rasa Soto KTL bikinan Ibu Rukiyah memiliki citra rasa istimewa dan maknyus. (radarpekalongan.id/dokumen)
0 Komentar

Ibu Rukiyah mengaku sudah berjualan soto ini sejak 1983 dan sekarang menjadi warung soto yang melegenda di Wiradesa dengan Soto KTL menu andalannya.

“Bagi yang tidak menyukai KTL, pelanggan bisa memesan dengan menu lain karena disini juga menyediakan Soto Tauto dengan isian Daging maupun Jeroan,” tuturnya.

Soto KTL sendiri buka dari setiap hari kecuali hari Minggu. Untuk satu porsi sotonya ditawarkan dengan harga Rp 18.000, nasi Rp 3.000, lontong Rp 1.000, dan makan ringan lain seperti salak, kripik tempe ataupun krupuk siap melengkapi santapan.

Baca Juga:Catatan Lebaran Idul Fitri 1444 H, Kebiasaan Menerbangkan Balon Udara yang Dilarang Bukan Tradisi Masyarakat PekalonganPeringatan Haul KH Tohir bin KH Abdul Fatah Tahun 2023 Digelar

Bahan dari Soto KTL tersebut didatangkan langsung dari Pemalang. Walaupun hanya berupa warung kecil yang berada di depan rumah, Soto buatan Ibu Rukiyah telah terkenal dimana-mana. Buktinya, silih berganti mobil dan motor berdatangan menuju warung tersebut setiap harinya.

Pelanggannya pun berdatangan tidak hanya sekitaran Wiradesa, melainkan datang dari Pemalang, Kajen, Kota Pekalongan hingga Batang.

Setiap harinya, Soto buatan Ibu Rukiyah mampu menghabiskan 5 kilogram bahan makanan atau sekitar 50 porsi. Waktu-waktu ramai pengunjung biasanya terjadi saat jam istirahat atau makan siang. “Apalagi masa liburan lebaran idul fitri 1444 H, jumlah pengunjun meningkat beberapa kali lipat,” pungkasnya. (dur)

0 Komentar