Sudut Pandang Scarcity Mindset, Pola Pikir Tertutup Penghambat Kesuksesan

scarcity mindset, scarcity mentality
Sudut Pandang Scarcity Mindset, Pola Pikir Tertutup Penghambat Kesuksesan (Foto: Freepik)
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Sebagai orang yang setengah mati meraih suatu tujuan, kita mungkin tanpa sadar sudah terjebak dalam scarcity mindset, yaitu pola pikir yang berdasar pada sebuah rasa takut. Mengapa begitu? Karena kita sudah berpikir bahwa bisa saja kita gagal bersaing dengan kompetitor kita, dan saat mereka mendapat apa yang menjadi tujuan mereka, maka tidak ada lagi tempat bagi kita untuk sukses.

Scarcity mindset adalah pandangan yang berfokus pada kelangkaan dan kekurangan, dan itu dapat menjadi penghambat besar untuk kesuksesan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang apa itu scarcity mindset, penyebab utama dari pola pikir tertutup ini, dan cara mengatasinya.

Pengertian Scarcity Mindset

Baca Juga:Tak Melulu Jadi Penyebab Jerawat, Ini 5 Manfaat Sebum yang Sering DiabaikanIni 7 Urutan Skincare Malam yang Benar, Jangan Sampai Terbalik!

Scarcity mindset adalah pandangan yang menyatakan bahwa sumber daya dan alat produksi yang tersedia di lingkungan sosio-ekonomi suatu individu sangat terbatas. Pola pikir negatif memiliki dampak yang signifikan pada perilaku konsumsi, daya tarik, dan kinerja individu.

Dengan pola pikir seperti ini, kita akan sering mengeluh “nggak ada lowongan kerja, aku gak bisa kerja,” atau, “enggak ada uang, mana bisa hidup kalo kayak gini,” atau mungkin, “kalo kondisinya begini mau gimana lagi?

Ini berarti bahwa individu yang berpikir secara konservatif mungkin akan menghindari pengeluaran tambahan, menambah stok, dan berinvestasi dalam aset.

Dampak lain dari scarcity mindset atau scarcity mentality adalah munculnya tindkan-tindakan berikut:

  • Individu mungkin cenderung menghabiskan waktu mereka berpikir tentang bagaimana cara terbaik untuk mengelola sumber daya yang tersedia secara efisien.
  • Mengumpulkan banyak barang di rumah dan tidak bisa memilah mana yang harus dibuang, atau hoarding disorder.
  • Merasa tidak pantas atau sulit menerima pujian, sanjungan, hadiah, dan kebaikan dari orang lain.
  • Meremehkan pencapaian, baik pencapaian diri ataupun orang lain.
  • Selalu merendahkan diri, seperti saat dipuji orang dengan  scarcity mindset akan menjawab dengan, “bukan apa-apa kok, bagusan / kerenan kamu.
  • Selalu merasa kurang, seperti pelit, menipu, mencuri, takut orang lain lebih unggul, takut orang lain lebih diuntungkan, memilih jalan pintas, tidak mau keluar modal, dan sebagainya.
0 Komentar