Jatuh cinta itu mudah, tetapi hubungan bisa sulit—terlepas dari apa yang ditampilkan media kepadamu. Seperti hal lain dalam hidup yang berharga, terdapat tahapan hubungan yang membutuhkan usaha untuk dicapai. Beberapa pasangan berhasil mengatasi badai yang pasti muncul, sementara yang lain hanya berpisah.
Terlepas dari jalan yang dipilih seseorang dalam hubungan romantic, apakah itu menyusuri lorong atau lintas benua, tahap hubungan dan keterikatan yang melekat pada dasarnya tetap sama. Kemampuan pasangan untuk menavigasi tahap-tahap ini seringkali menjadi kunci kepuasan hubungan mereka.
4 Tahapan Hubungan Menurut Ahli
Sumber: freepik.com
Ahli saraf dan ahli cinta telah menguraikan empat tahapan hubungan. Mereka beralih dari jatuh cinta menjadi hidup bahagia selamanya (atau, setidaknya, untuk sementara waktu). Berikut adalah tahapan hubungan yang mereka temukan, beserta caranya untuk berhasil menavigasi masing-masing.
Tahap Euforia
Baca Juga:5 Jalan Merasa Lebih Baik dengan Menjadi Single, Kamu Tidak Harus Memiliki Hubungan4 Ekspektasi yang Tidak Adil dalam Hubungan, Ciptakan Perpecahan dalam Hubungan
Selama beberapa dekade terakhir, Helen Fisher, Ph.D., ahli saraf dan Peneliti Senior di Kinsey Institute, dan Lucy Brown, Ph.D., Profesor Klinis Neurologi di Einstein College of Medicine di New York, telah mempelajari aktivitas otak orang yang sedang jatuh cinta, dari tahap awal hingga akhir
Brown menjelaskan bahwa, “Pada bagian awal suatu hubungan—tahap jatuh cinta—orang lain adalah pusat kehidupanmu. Kamu memaafkan segalanya pada tahap awal ini. Orang lain memiliki kesalahan, dan kamu melihatnya, tetapi itu tidak masalah. Mungkin mereka meninggalkan piring kotor mereka di wastafel, tapi mereka membuatmu tertawa setidaknya setiap hari, jadi tidak apa-apa. Hal-hal baik lebih penting daripada yang negatif di sini.”
Salah satu temuan paling signifikan dalam studi pemetaan otak, yang ditentukan sebagai faktor kunci dalam kesuksesan hubungan, melibatkan apa yang disebut Brown sebagai penangguhan penilaian negatif.
Tahap Keterikatan Awal
Pada tahap cinta euforia sebelumnya, faktor-faktor tak sadar seperti daya tarik dan aktivasi sistem penghargaan mengambil alih. Dalam studi Fisher dan Brown, pemindaian otak pasangan pada tahap awal cinta menunjukkan tingkat dopamin yang tinggi, bahan kimia yang mengaktifkan sistem penghargaan dengan memicu dorongan kesenangan yang intens.