Tanggul Meduri Jebol, TNI bersama BPBD, Relawan, dan Warga Tambal Pakai Sandbag

TNI bersama bpbd dan warga gotong royong membuat tanggul darurat di Sungai Meduri
Anggota TNI bersama warga, BPBD, relawan, dan instansi terkait bergotong royong membuat tanggul darurat untuk menambal tanggul Sungai Meduri yang jebol, Minggu (1/1/2023). (Radarpekalongan.id/Wahyu Hidayat)
0 Komentar

PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – Tanggul Sungai Meduri, Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan jebol sepanjang kurang lebih 15 meter pada Minggu (1/1/2023) pagi.

Jebolnya tanggul ini menyebabkan air sungai limpas dan merendam permukiman sekitar. Rumah-rumah, khususnya yang berada di RT 05/RW 03 Kelurahan Tirto dan sekitarnya terendam banjir hingga 50 cm. Bahkan beberapa titik ada yang mencapai 1 meter. Hal ini memaksa ratusan warga mengungsi.

Sebagai langkah penanganan darurat, TNI bersama BPBD, DPUPR, warga, dan pihak terkait berupaya mengurangi dampak limpasan sungai tersebut dengan membuat tanggul darurat di lokasi yang jebol.

Baca Juga:Tahun Baru, 25 Personel Polres Pekalongan Kota Naik PangkatPerppu Cipta Kerja : Maksimal Pesangon untuk Buruh yang Kena PHK adalah 9 Kali Upah

Tanggul darurat dibuat menggunakan sandbag, atau karung diisi tanah ataupun pasir. “Saat ini kita bersama BPBD, relawan, masyarakat dan instansi terkait serta warga membuat tanggul darurat dengan karung yang berisi pasir untuk mengatasi sementara agar limpasan air tidak masuk ke permukiman warga,” kata Danramil 01/Pekalongan Barat Kapten Inf Abdul Mutholib, ditemui di lokasi pada Minggu siang kemarin.

Dirinya juga berharap tanggul darurat tersebut segera selesai dikerjakan, sehingga apabila air datang lagi sudah tidak bisa masuk ke permukiman warga.

“Mudah-mudahan hari ini tanggul darurat ini bisa segera selesai kita kerjakan, sehingga paling tidak akan bisa mengatasi sementara dampak limpasan air yang masuk ke permukiman warga. Pompa-pompa air yang ada juga dimaksimalkan untuk mengurangi genangan banjir di permukiman,” kata Danramil.

Sementara itu, Camat Pekalongan Barat M Taufiqurrohman mengatakan bahwa dalam penanggulangan banjir dirinya telah berkoordinasi dengan dinas terkait seperti Dinas PUPR, BPBD dan Dinas Sosial, menyiapkan beberapa titik untuk pengungsian terutama di Kelurahan Tirto, yang menjadi salah satu lokasi terdampak paling parah.

“Saat ini kita sudah koordinasi dengan Dinas PUPR Kota Pekalongan dan alhamdulillah saat ini truk yang membawa sandbag sudah datang. Kita bersama TNI, masyarakat dan relawan bergotong royong menanggulangi secara darurat dan setelah ini harapannya penanggulangannya lebih komprehensif,” imbuhnya. (way)

0 Komentar