Menurut Chandra Kirana, dosen Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI, pertanyaan ini memang tidak terlepas dari nilai-nilai orang Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-ilai kelompok. Hal ini memaksa seorang individu untuk memiliki nilai moral yang sama dengan kebanyakan orang Indonseia.
Perlukah Kita Bertanya Hal Pribadi pada Orang Lain?
Sebenarnya, kita tidak perlu tahu ranah pribadi seseorang. Boleh untuk merasa peduli, khawatir terhadap kerabat yang masih single namun usia sudah mencukupi untuk menikah, tapi mungkin jangan terlalu sering menanyai kapan nikah.
Sebagai anak muda yang masih single, entah karena keinginan diri sendiri atau tengah mencari calon, kita harus terbuka dengan ucapan atau nasihat dari generasi yang lebih tua dari kita. Tidak ada salahnya mendengarkan nasihat dari orang yang mungkin mengalami lebih banyak hari ketimbang kita.
Baca Juga:5 Tips Menaikkan Kualitas Hidup untuk Generasi Sandwich yang Tengah BerjuangDampak Buruk Sorry Syndrome yang Jarang Orang Ketahui: Meminta Maaf Berlebihan
Namun, untuk generasi yang lebih tua, sepertinya memang perlu bersabar hati untuk mengobrol dengan yang lebih muda. Karena masih banyak anak muda yang ingin menghabiskan waktu sendiri, mungkin untuk karir atau pendidikan, dan menolak nasihat untuk segera menikah.
Semoga dikesempatan bertemu berikutnya, tidak ada lagi yang tersinggung dengan pertanyaan kapan nikah. Dan semoga yang bertanya kapan nikah memang murni bentuk kepedulian.
Salam!
**DYA
Referensi:
- Alasan Kerabat Hobi Bertanya Kapan Nikah dan Kapan Punya Anak di Momen Lebaran – buka