THR Kramat Ditutup Sementara, PAD Bisa Turun 3 %, Pedagang Ikut Terdampak

THR Kramat Ditutup Sementara, PAD Bisa Turun 3 %, Pedagang Ikut Terdampak
JENGUK KORBAN - Kepala Disparpora Batang, Yarsono, saat menjenguk korban robohnya atap kolam renag prestasi THR Kramat, beberapa hari lalu. (M Dhia Thufail)
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang menyatakan langkah penutupan sementara Taman Hiburan Rakyat (THR) Kramat pasca robohnya atap kolam prestasi di areal itu dapat mengganggu capaian realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor wisata. Selain itu, penutupan juga dirasakan dampaknya oleh pedagang sekitar lokasi.

Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Batang, Yarsono mengakui, tutupnya THR Kramat akan berpengaruh pada PAD dari yang telah ditentukan sebesar Rp3,8 miliar.

“Tentu saja bisa menurunkan PAD hingga 3 persen. Itu karena destinasi wisata THR Kramat merupakan salah satu sumber PAD kita,” katanya, kemarin.

Baca Juga:Hasil Evaluasi Gubernur Sudah Disempurnakan, Raperda APBD 2023 Dikirim Kembali ke ProvinsiPuisi-puisi Tia, tentang Ibu

Meski demikian, penurunannya tidak terlalu terasa, karena ada banyak destinasi wisata lain di Kabupaten Batang yang menyokong pemasukan PAD.

Ia menambahkan, dalam proses perbaikan nanti, Disparpora akan bersinergi dengan banyak pihak. “Salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dikoordinasikan adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR),” ujarnya.

UMKM TerdampakDari sisi ekonomi pun, langkah penutupan THR Kramat turut dirasakan dampaknya oleh sejumlah pelaku UMKM yang tiap harinya menjajakan dagangannya di sekitar THR Kramat.

Salah satu pelaku UMKM, Sri mengungkapkan, selama THR Kramat tutup berpengaruh terhadap pendapatan setiap harinya. “Dulu waktu banyak yang renang, omset jualan mi ayam bisa sampai 10 mangkok lebih. Tapi sekarang cuma 5 mangkok,” ujar dia.

Penjaga kolam renang THR Kramat, Madi mengatakan, dalam kondisi normal, kolam renang THR Kramat dapat menampung ratusan pengunjung. “Namun biasanya saat libur Natal dan Tahun Baru pengunjung bertambah hingga 5 ribu orang,” tuturnya.

Pengurus Klub Renang Panca Mutiara sekaligus anggota Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Batang, Arya Doni mengharapkan Pemkab Batang segera melakukan perbaikan atap kolam renang prestasi, agar dapat digunakan kembali para atlet untuk berlatih.

“Pasalnya, hampir setiap pekannya saya bersama atlet binaan rutin berlatih di kolam tersebut. Terlebih kolam renang THR Kramat ini sudah sering digunakan para atlet se-Kabupaten Batang berlatih. Alasannya simpel, karena sarana prasarananya sudah memenuhi standar untuk atlet nasional,” jelasnya. (fel/sef)

0 Komentar