Bocah 7 Tahun Jalani Tradisi Cukur Rambut Bajang di Desa Bedagung, Nguri-nguri Tradisi Leluhur Sembari Angkat Potensi Wisata Alam Lokal yang Mempesona

cukur rambut bajang di desa bedagung
Fajar Maulana ikuti tradisi cukur rambut bajang di Desa Bedagung,Kecamatan Paninggaran,Kabupaten Pekalongan (Hadi Waluyo)
0 Komentar

Fajar Maulana bersiap mengikuti tradisi cukur rambut bajang di Desa Bedagung (Hadi Waluyo)

“Tradisi ini telah dilakukan sejak zaman dahulu secara turun-temurun karena anak-anak sini ada yang terlahir dengan rambut bajang dan tidak pernah dicukur sampai tiba saatnya yang dicukur di rumah. Contohnya adalah hari ini melalui prosesi adat yang telah diatur oleh leluhur. Syaratnya adalah ditandai dengan tanggalnya dua gigi dari anak berambut bajang baru kemudian bisa dilakukan prosesi adat,” tutur Thoifi.

Thoifi menambahkan, keunikan yang biasa terjadi adalah ketika sudah mendekati prosesi adat biasanya anak berambut bajang ini biasanya rewel dan apapun yang diminta anak tersebut harus dituruti.

Baca Juga:Rumah Warga di Ambokembang Gang 12 Terbakar, Gara-gara Anak Main Korek Api, Kobaran Api Membakar Kasur hingga Atap RumahBabinsa Wangkelang Antusias Ajak Warga Sukseskan TMMD Reguler 116

Ia mengatakan, tradisi cukur rambut bajang di Desa Bedagung akan dihidupkan lagi dengan kemasan yang lebih menarik. Selain nguri-nguri tradisi leluhur, tradisi itu diharapkan mampu mendukung pengembangan pariwisata di desa itu.

“Di Desa Bedagung ini juga kaya akan wisata alam. Sehingga harapan kami wisata alam di Kabupaten Pekalongan dan khususnya di sini bisa terangkat. Dengan dukungan dari masyarakat, pemerintah desa, pemerintah kecamatan, pemerintah kabupaten, dan teman-teman media semoga tradisi ini dan wisata alam yang ada di sini bisa berkembang dengan lebih baik,” kata dia.

Desa Bedagung ada wisata alam camping ground Jungle What yang mempesona (Hadi Waluyo)

Di Desa Bedagung, lanjut dia, sudah ada wisata alam camping ground dan kopi. “Di sini sudah ada camping ground Jungle What, kopi, dan yang sedang kita angkat ini tradisi cukur rambut bajang,” terang dia.

Orang tua dari anak berambut bajang yaitu Sriyanti mengaku senang dan bersyukur karena prosesi cukur rambut telah usai dan anaknya tidak rewel. Sedangkan permintaan yang diajukan oleh anaknya adalah handphone baru yang akan dibelikan setelah prosesi adat tersebut selesai.

Dirinya berharap semoga anaknya dapat menjadi anak yang sholeh dan juga berbakti kepada orang tua. “Alhamdulillah senang, harapannya semoga sehat selalu, dan untuk Fajar ini mintanya handphone baru”, tutur Sriyanti.(had)

0 Komentar