Tradisi Lopisan Krapyak Tahun 2023, Wakil Ketua DPRD, Nusron Berharap Bawa Keberkahan

Tradisi Lopisan Krapyak
Warga Krapyak menyiapkan lopis raksasa untuk merayakan Syawalan, Sabtu (29/4/2023). (Radarpekalongan.id/Kominfo)
0 Komentar

PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – Dalam perayaan syawalan Tradisi Lopisan Krapyak tahun 2023 di Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, Wakil Ketua DPRD, Nusron Hasa SAg berharap bawa keberkahan untuk warga krapyak dan umumnya untuk masyarakat Pekalongan.

Dalam pantauan acara pemotongan lopis raksasa, Sabtu (29/4/20230 , Walikota HA Afzan Arslan Djunaid SE berkesempatan memotong dua lopis raksasa. Yang pertama lopis raksasa berukuran berat 1,830 kg yang dibuat oleh warga Krapyak Kidul Gg 8, dan 2.125 kg oleh warga Krapyak Lor Gg 1.

Praktis mengundang antusias masyarakat lokal, dan wisatawan yang berkunjung untuk refreshing di Kota Pekalongan. Mereka datang untuk mencicipi lezatnya lopis.

Baca Juga:Hari ini, Pekalongan Balloon Festival 2023 Digelar di Stadion Hoegeng, Pastinya Meriah4 Obyek Wisata di Kota Pekalongan Berlimpah Pengunjung

Saat memantau acara pemotongan, Nusron mengaku bersyukur. Sebab pelaksanaan kegiatan tradisi lopisan krapyak dengan potong Lopis raksasa ini berlangsung lebih ramai dan disambut antusias masyarakat seiring telah melandainya pandemi Covid-19.

“Tradisi lopisan krapyak ini sangat luar biasa membawa keberkahan dan kebahagiaan semua terutama warga Krapyak sendiri sebagai tuan rumah, dengan dibagikan secara gratis lopis raksasa ini kepada masyarakat yang datang,” ucap mantan aktivis PMII itu.

Menuju Tradisi Lopisan Krapyak Dengan Naik Perahu

Sebelumnya, Walikota Aaf beserta Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Hj Inggit Soraya, Ketua I TP PKK Kota Pekalongan, Hj Istiqomah, Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Wahyu Rohadi, Dandim 0710/Pekalongan, Letkol Inf Rizky Aditya, masing-masing beserta istri, dan sejumlah pejabat OPD lainnya menaiki perahu menuju venue pemotongan lopis raksasa tersebut.

Walikota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid beserta rombongan diarak menuju tempat acara pemotongan lopis raksasa, Sabtu (29/4/2023).(Radarpekalongan.id/Kominfo)

Sebagai informasi, tradisi lopisan krapyak yang rutin dilakukan oleh masyarakat Kota Pekalongan ini sudah dimulai sejak 130-an tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1855 M. Tradisi tersebut dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan selama bulan Ramadhan.

Prosesi tradisi ini diawali dengan doa bersama para tamu yang dipimpin oleh pemerintah setempat atau tokoh masyarakat, kemudian lopis yang dipajang di panggung acara dibagikan kepada para tamu yang hadir oleh panitia penyelenggara secara gratis.

0 Komentar