Tradisi Syawalan Linggoasri Dimeriahkan Kirab Gunungan Hasil Bumi

Tradisi Syawalan Linggoasri Dimeriahkan Kirab Gunungan Hasil Bumi
Sejumlah pengunjung tengah antri untuk masuk ke Obyek Wisata Linggoasri usai perayaan idul fitri 1444 H. (Triyono)
0 Komentar

KAJEN, Radarpekalongan.id – Tradisi Syawalan 1444 Hijriyah bakal dimeriahkan kirab atau arak arakan gunungan hasil bumi dari berbagai wilayah di Kabupaten Pekalongan. Adapun Tradisi Syawalan digelar di Obyek Wisata Linggoasri Kecamatab Kajen, Kabupaten Pekalongan, Sabtu (29/04/2023).

Dalam tradisi Syawalan 1444 H atau 2023 mendatang juga akan diisi dengan berbagai pentas seni budaya lokal, seperti Kuda Lumping Suko Aji, hiburan Campursari dan lainnya. Untuk arak arakan titik kumpul di Lapangan Desa Linggoasri Kecamatan Kajen, kemudian menuju Lapangan Obyek Wisata Linggoasri.

Tak kalah ketinggalan ada pula gunungan megono yang disiapkan untuk dibagikan para pengunjung. Kegiatan akan dimulai pukul 08.00 Wib sampai selesai yang akan dihadiri langsung oleh Bupati Pekalongan Fadia Arafiq bersama Forkopimda dan OPD terkait.

Baca Juga:Usai Cuti Idul Fitri 1444 H, Ini Pesan Bupati ke ASN Untuk Tingkatkan Semangat Melayani Masyarakat7 Wilayah Di Kabupaten Pekalongan Melakukan Tradisi Penerbangan Balon Udara

Sementara untuk gunungan hasil bumi seperti tahun sebelumnya juga akan dilombakan. Kemudian akan diambil juara 1 sampai 3 yang telah memenuhi kriteria ditentukan oleh dewan juri.

Kepala UPT Obyek Wisata Linggoasri, Hari Purnomo kepada Radar, Rabu (26/04/2023) menyampaikan setelah beberapa tahun dilanda pandemi covid -19, tradisi syawalan di Obyek Wisata Linggoasri kini sudah kembali digelar. Tradisi syawalan akan diisi dengan hiburan musik, kemudian ada kirab gunungan hasil bumi dari Kecamatan yang ada di Kabupaten Pekalongan.

“Kirab gunungan hasil bumi nantinya akan dilombakan, setelah ada penilaian maka bisa dibagikan ke pengunjung yang hadir termasuk gunungan nasi megono, ” katanya.

Adapun kegiatan digelar sebagai bentuk uri uru budaya atau melestarikan tradisi, sekaligus sebagai ajang promosi potensi hasil bumi atau UMKM Kabupaten Pekalongan.

“Syawalan akan digelar Sabtu (29/04/2023) pagi. Sampai saat ini usai lebaran pengunjung obyek wisata sudah mulai mengalami kenaikan, ” lanjutnya. (Yon)

0 Komentar