3 Tradisi Syawalan yang Unik di Kabupaten Pekalongan, Sayang untuk Dilewatkan

tradisi syawalan yang unik di kabupaten pekalongan
Selain kirab gunungan nasi megono di OW Linggoasri, masyarakat Desa Ambokembang punya tradisi syawalan yang unik. Yakni gebyar gethuk lindri terpanjang (Hadi Waluyo).
0 Komentar

Masyarakat Kelurahan Pekajangan Gang 20, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, menggelar tradisi unik untuk merayakan syawalan, yakni tradisi Gunung Gebral. Jajanan tradisional dengan bahan utama singkong ini dibuat gunungan setinggi 1,5 meter untuk dimakan bersama masyarakat di kelurahan tersebut.

Warga berebut gunungan gebral saat tradisi syawalan di Pekajangan Kabupaten Pekalongan (Hadi Waluyo)

Tradisi syawalan berupa gunung gebyar di Pekajangan Gang 20 sudah berjalan puluhan tahun. Festival gunung gebyar tersebut persiapan dilakukan satu minggu setelah Lebaran. Bahan baku gebral berupa singkong sudah datang pada H+5. Untuk membuat gunungan gebral setinggi 1,5 meter membutuhkan singkong sebanyak 2,5 kuintal.

Baca Juga:12 Tips Menghadapi Dampak Jelek Orang yang Hasad6 Cara Menghilangkan Hasad dari Diri Sendiri, Agar Tak Binasa karena Dengki

Festival gunung gebral di Pekajangan ini tujuan utamanya untuk ajang silaturahmi masyarakat di daerah tersebut.

  1. Kirab Gunungan Nasi Megono

Puncak perayaan tradisi Syawalan di Kabupaten Pekalongan dipusatkan di Obyek Wisata Linggoasri di Desa Linggoasri, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan. Yakni kirab gunungan nasi megono.

Tradisi Syawalan di Linggoasri merupakan ajang untuk bersilaturahmi dan berkumpul antarwarga, dan selamatan gunungan hasil bumi dari masing-masing kecamatan yang dibagi kepada masyarakat.

Warga berebut gunungan hasil bumi dan gunungan nasi megono saat tradisi syawalan di OW Linggoasri Kabupaten Pekalongan (Hadi Waluyo)

Gunungan nasi megono sebelumnya diarak sejauh 3 Km dari balai desa Linggoasri menuju lapangan OW Linggoasri. Berbagai hiburan rakyat pun disuguhkan di tradisi syawalan di Linggoasri.

Acara dimulai dengan kirab gunungan megono dan gunungan hasil bumi. Dilanjutkan dengan upacara pembukaan acara syawalan serta penampilan kesenian tradisional khas Kota Santri.

Gerebek gunungan megono dan gunungan hasil bumi diperebutkan setelah pemotongan tumpeng megono oleh Bupati Pekalongan dan Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan.

Baca Juga:Pencuri Motor Ditangkap di Kebun Tebu, Sempat Kejar-kejaran dengan Korban, 2 Km dari TKP6 Tips Mencari Kerja Menurut Ajaran Islam, Jauhi yang Haram!

Itulah 3 tradisi Syawalan yang unik di Kabupaten Pekalongan yang bisa dinikmati bersama keluarga. (had)

0 Komentar