Trik dan Strategi Hadapi Mixue yang ‘Menjajah’ Indonesia, Ini Caranya

trik dan strategi
Mixue yang sedang 'menjajah' Indonesia. (Radarpekalongan.id/bisnis.com)
0 Komentar

JAKARTA,Radarpekalongan.id – Agar bisa bersaing menghadapi Mixue yang sedang ‘menjajah’ Indonesia, maka dibuthkan trik dan strategi agar usaha bisa bertahan. Bila tidak, tunggu waktu saja untuk gulung tikar.

Nah, Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) memberikan tips bagi perusahaan rintisan lokal vertikal minuman untuk bertahan ditengah invasi minuman asing seperti Mixue di Tanah Air.

Bendahara Amvesindo Edward Ismawan Chamdani mengatakan ada beberapa cara startup minuman lokal dapat bertahan dan tidak dianggap sebagai minuman musiman (seasonal).

Baca Juga:Halal Mixue Dipertanyakan, Perusahaan Klaim Sedang Proses Buat SertifikasiIkhtiar Capai Target Pajak PBB, BPKAD Mulai Cetak SPPT Massal

Startup tersebut harus memiliki target komunitas yang ingin dicapai. Dia menjelaskan sejumlah startup minuman kekinian seperti Kopi Kenangan, Janji Jiwa dan Fore Coffee sudah memiliki komunitas tersendiri dengan loyalty application yang sudah terintegrasi dengan pembayaran dan sistem mereka.

“Jadi mereka sudah mempunyai konsumen yang loyal,” jelas Edward.

Lebih lanjut, Edward mengatakan ada beberapa startup minuman lokal lainnya yang sudah menargetkan komunitas-komunitas tertentu untuk dijadikan sebagai target penjualan. Selanjutnya startup lokal pun harus memiliki produk lifetime value atau tidak musiman.

Startup lokal harus terus melakukan inovasi dalam penambahan produk dan memberikan pelayanan yang baik agar memiliki lifetime value.

“Pelayanan bisa dari aplikasi, sosial media sehingga menciptakan koneksi dengan konsumer,” ujarnya Amvesindo pun melihat dengan populasi Indonesia yang besar, startup F&B lokal tidak akan tergusur merek minuman dari luar.

Edward juga menilai saat ini tiap merek ritel di Indonesia biasanya memiliki segmen market tersendiri, jarang terjadi tumpang tindih.

“Menarik kalau dilihat, misalkan brand kopi kekinian pun juga sudah mempunyai segmen tersendiri. Ada yang untuk konsumen yang menyukai kopi yang kencang, ada yang kekinian dan manis. Jadi konsumennya beda – beda,” tutup Edward.

Sebagai informasi, beberapa waktu belakangan nama Mixue mendadak menjadi viral di media sosial dan menjadi pembicaraan publik. Langkah ‘invasi’ toko minuman asal China itu seakan menggerus kepopuleran sejumlah startup minuman lokal yang sudah lebih dulu eksis di Indonesia. Dikutip dari Momentum Asia, Senin (2/12/2022) Mixue telah menjadi jaringan teh dan es krim terbesar di China.

0 Komentar