Penuhi Kebutuhan Uang Lebaran Idul Fitri 2023, BI Tegal Siapkan Rp4,5 Trilliun

Uang lebaran
BI Cabang Tegal, Jawa Tengah menyelenggarakan acara bersama Pelaku UMKM pekalongan. (Radarpekalongan.id/kominfo)
0 Komentar

PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – Soal uang lebaran, Kantor Perwakilan Bank Indonesia atau BI Cabang Tegal, Jawa Tengah tengah menyiapkan uang tunai sebesar Rp4,5 Trilliun untuk memenuhi kebutuhan lebaran masyarakat dan perbankan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2023. Dimana, penyediaan uang lebaran tersebut memperhatikan asumsi makro ekonomi terkini.

Kepala Kantor Perwakilan BI Cabang Tegal, M Taufik Amrozy mengungkapkan bahwa, terkait sistem pembayaran, BI Tegal akan melakukan program bersama perbankan di wilayah kerja BI Tegal mulai dari wilayah Kabupaten Batang hingga Kabupaten Brebes untuk merencanakan dan memenuhi kebutuhan uang masyarakat menjelang Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri 2023 dalam jumlah dan pecahan yang cukup.

“Kami memang sudah rencanakan sejak awal tahun ini, dan terus dikalibrasi lagi menjelang Ramadhan dan kami lakukan validasi apakah kebutuhan ini bisa memenuhi semua masyarakat. Mengingat, menjelang Ramadhan ini pasti kebutuhan untuk melakukan transaksi mengalami peningkatan,” ucapnya.

Baca Juga:Di Tahun 2023, Pemkot Pekalongan Berharap Kota Layak Anak Naik Predikat NindyaUMKM Pekalongan Binaan Pertamina Berhasil Terpilih Pameran di INACRAFT 2023

Jumlah Uang Lebaran Tak Jauh Berbeda dengan Tahun Lalu

Menurutnya, jumlah nominal uang lebaran yang disiapkan tersebut tidak jauh berbeda jumlahnya dari uang lebaran di tahun sebelumnya. Disamping itu, BI Tegal juga memasifkan edukasi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah kepada masyarakat melalui berbagai media, dan sasaran yang berbeda setiap kali dilakukan.

Kepala Kantor Perwakilan BI Cabang Tegal, M Taufik Amrozy(Radarpekalongan.id/kominfo)

“Perkiraan kami hampir sama dengan tahun lalu. Untuk mengantisipasi peredaran uang palsu, kami gencar melakukan sosialisais Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah salah satunya, melalui wayang untuk mengedukasi masyarakat bisa mengenali ciri-ciri keaslian uang,” bebernya.

Sehingga, sambung Taufik Amrozi, masyarakat paham mana uang asli dan uang palsu. Disamping itu, masyarakat bisa mencintai dan bangga. “Bahwa rupiah itu satu-satunya alat pembayaran dan sebagai salah satu simbol negara sehingga menumbuhkan rasa nasionalisme,” pungkasnya. (dur)

0 Komentar