KAJEN,Radarpekalongan.id – UIN Gus Dur Pekalongan atau UIN KH Abdurrahman Wahid merupakan salah satu anggota Asian Islamic University Association (AIUA). UIN Gus Dur Pekalongan selalu mengembangkan kapasitas kelembagaan dalam skala internasional.
Hal itu dibuktikan dengan kepesertaan UIN Gus Dur Pekalongan secara aktif pada berbagai kegiatan ilmiah melalui AIUA Mobility Workshop yang diselenggarakan di Krabi, Thailand, pada tanggal 24-27 Februari 2023.
Workshop ini fokus pada berbagai program tri dharma perguruan tinggi berbasis kerjasama internasional meliputi mobility program student, lecturer exchange, collaboration research dan internasional accreditation.
Baca Juga:AKP Herawan Prasetyo Budi Dipercaya jadi Kasat Narkoba Polres Pekalongan, 4 Pejabat Diganti54 Balita di Pesisir Pekalongan Derita Stunting, Hidup di Daerah Langganan Banjir
Workshop diikuti oleh berbagai universitas Islam dari negara-negara Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam dan Thailand. Workshop ini merupakan salah satu upaya para pimpinan perguruan tinggi agama Islam, dalam menghadapi tantangan perguruan tinggi Islam yang semakin kompleks, sehingga perlu ditingkatkan adanya proses penjaminan mutu dalam semua standar pelayanan yang berbasis akreditasi dan rekognisi internasional.
Disela-sela kegiatan tersebut, Rektor UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, Zaenal Mustakim, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan lima perguruan tinggi di Malaysia dan Thailand.
Kelimanya meliputi Universiti Sultan Azlan Shah (USAS) Malaysia, Universiti Islam Pahang Sultan Ahmad Shah (UNIPSAS) Malaysia, University College MAIWP Internasional Malaysia, Kolej Universiti Antara Bangsa Sultan Ismail Petra (KIAS) Malaysia, dan Universitas Fatoni Pattani Thailand.
UIN Gus Dur Pekalongan jalin kerjasama dengan PT di Malaysia dan Thailand. (Dok UIN Gus Dur)
Rektor UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, Zaenal Mustakim, Rabu (1/3/2023), mengatakan, MoU yang sudah terbangun ini dapat dimaksimalkan dengan tindak lanjut kedepan, seperti program pertukaran mahasiswa, exchange, bahkan hingga pertukaran dosen.
“Ini bukan hanya kerjasama dalam bentuk dokumen saja, namun penting untuk bentuk-bentuk nyata dari implementasi kerjasama tersebut. Insya Allah kerjasama kolaboratif antara UIN KH Abdurrahman Wahid dengan beberapa perguruan luar negeri di kawasan ASEAN ini tentu akan membawa dampak positif bagi kampus secara kelembagaan,” katanya.
Melalui kerjasama ini dapat dikembangkan penguatan kapasitas di bidang akademik, seperti double degree bagi mahasiswa yang mengikuti program pertukaran mahasiswa serta pertukaran dosen pada berbagai program studi yang serumpun.