KAJEN,Radarpekalongan.id – Umat Kristen berbagi takjil dilakukan jamaat Majelis Gereja Kristen Jawa di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. Tiap hari Minggu di bulan Ramadhan 1444 H umat Kristen di desa ini berbagi takjil untuk masyarakat desa setempat yang beragama Islam.
Umat Kristen di Desa Kasimpar Kecamatan Petungkriyono berbagi takjil untuk tetangganya yang beragama Islam di Ramadhan 2023 (Hadi Waluyo)
Tiap sore hari di hari Minggu, warga yang beragama Kristen di Desa Kasimpar membuat berbagai menu takjil untuk dibagikan kepada para tetangganya yang beragama Islam. Umat Kristen berbagi takjil ini sudah berlangsung sejak lama di desa di wilayah pegunungan Kabupaten Pekalongan ini.
Baca Juga:12 Pilihan Waktu Mustajab untuk Berdoa, Disayangkan untuk DilewatkanPatroli Harkamtibmas Ramadhan 1444 H, Jaga Keamanan dan Cegah Kriminalitas
Berbagai takjil yang dibagikan seperti kolak dan lainnya disambut gembira umat muslim di desa itu yang tengah berpuasa.
“Ya senang dapat takjil dari saudara kita umat Kristen. Kami memang hidup rukun dan selalu berbagi,” tutur Slamet, warga desa setempat, Sabtu (1/4/2023).
Camat Petungkriyono Hadi Surono mengatakan, selama Ramadhan 2023 ini umat Kristen di Desa Kasimpar berbagi takjil bagi umat muslim yang tengah berpuasa. Dikatakan, pelaksanaan umat Kristen berbagi takjil ini tiap hari Minggu.
“Pelaksanaannya biasanya tiap hari Minggu,” kata dia.
Umat Islam di Desa Kasimpar menyambut hangat kegiatan berbagi takjil umat Kristen di desa itu (Hadi Waluyo)
Dikatakan, kegiatan berbagi takjil oleh umat Kristen di desa itu merupakan salah satu bentuk kebersamaan antar umat beragama yang telah terjalin dengan baik. Demikian pula saat umat Islam merayakan hari besar keagamannya, umat Kristen di desa itu juga tak diabaikan.
“Pada waktu acara kurban, umat non muslim dibagi daging kurban dan sembako,” ungkapnya.
Umat Kristen Berbagi Takjil, Bentuk Toleransi Beragama
Kegiatan umat Kristen di Desa Kasimpar Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan berbagi takjil saat bulan Ramadhan 1444 H ini merupakan salah satu bentuk toleransi beragama di desa itu. Bagaimana masyarakat di wilayah pegunungan Petungkriyono ini sejak lama menjalin hubungan yang harmonis antar umat beragama.