*Ada yang Nunggak BPJS Kesehatan Hingga 2 Tahun
BATANG – Sebanyak 56,14 persen peserta mandiri BPJS Kesehatan Batang, tercatat menunggak pembayaran BPJS. Bahkan beberapa diantaranya ada yang menunggak hingga 24 bulan atau 2 tahun.
Hal ini seperti disampaikan Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Batang, Indra Berlian Nirwana saat diwawancarai awak media beberapa waktu lalu. Pihaknya menyayangkan kejadian ini, lantaran masih minimnya kesadaran dan komiemne masyarakat untuk rutin membayar iuran.
“Mereka baru sadar pentingnya jaminan kesehatan ketika ingin berobat. Sehingga kadang mereka terkejut, ketika mengetahui ada tunggakan dan denda yang harus dibayarkan,” ujarnya saat ditemui di RS QIM beberapa waktu lalu.
Baca Juga:DLH Batang Ajukan Permintaan EkskavatorHingga 2023, Perbaikan Jalan Ir Moh Hatta Batang Belum Bisa Terealisasi
Baru-baru ini, kasus seperti itu terjadi di RS QIM. Dimana ada pasien yang menunggak iuran sejak tahun 2016. Dan ketika akan memakai layanan BPJS terkendala dengan adanya tunggakan dan denda yang dibayarkan.
“Denda dan tunggakannya mencapai jutaan rupiah. Sebenarnya kita sudah ada kebijakan yang meringankan. Tunggakan yang dibayarkan tidak seluruhnya, ini berlaku untuk masyarakat umum,” ucapnya.
Keringanan ini berupa pembayaran tunggakan maksimal dua tahun saja. Sehingga bagi masyarakat yang menunggak bertahun-tahun, hanya diwajibkan untuk membayar tunggakan selama dua tahun. Namun, ada persyaratan administrasi lain yang mengikat. Seperti batasan pembayaran maksimal selama tiga hari setelah pasien masuk.
“Ini juga jarang diketahui, pelunasan tunggakan dan denda juga bisa dicicil,” imbuhnya.
Sementara itu, PIC BPJS RS QIM, Dipta Wahyuning Astuti, menyampaikan, pihaknya punya SOP untuk memberikan kesempatan pada pasien yang menunggak BPJS. Dimana jika ingin memakai layanan ini, dapat diurus dalam waktu maksimal 3 kali 24 jam jika ada tunggakan.
“Ini harus terhitung dari awal masuk, tidak bisa berubah di tengah jalan saat menjalani perawatan. Sesuai regulasi,” pungkasnya. (Nov)