KAJEN, Radarpekalongan.id, – Belakangan ini harga tomat di sejumlah Pasar Tradisional Kabupaten Pekalongan terus melejit. Adapun saat ini harga tomat per kilogram tembus Rp 20 ribu padahal sebelumnya hanya Rp 8 ribu/ kilogram.
Kenaikan harga tomat yang saat ini menduduki puncak tertinggi terjadi sekitar dua pekan lalu. Untuk penyebab kenaikan harga tomat di pasaran diakibatkan karena saat ini buah tomat di area pertanian pada rontok.
Salah satu pedagang di Pasar Induk Kajen, Dwi Setyowati, Rabu (23/11/2022) mengatakan, naiknya harga tomat di pasar tradisional sudah terjadi sejak dua pekan yang lalu.
Baca Juga:PRSI Kabupaten Pekalongan Gelar Kejuaraan Renang Tingkat JatengPerbaiki Jembatan Peninggalan Belanda, Bupati Fadia Ajukan Permohonan ke PTPN IX
“Dua pekan ini harga tomat mencapai Rp 20 per kilogram, padahal sebelumnya hanya Rp 8 ribu per kilogram, “terangnya.Meski terjadi kenaikan cukup signifikan, lanjut Dwi, untuk pasokan tomat saat ini masih tergolong aman. Sebab ditingkat petani masih banyak yang menanam tomat.
“Harga Rp 20 ribu per kilogram seperti saat ini merupakan puncak tertinggi, padahal setahun yang lalu kenaikan harga tertinggi Rp 12 ribu.Kenaikan harga pada saat saya tanya pemasok dikarenakan banyak tanaman yang mati akibat kena hama, kemudian banyak pula yang rontok, ” jelasnya.
Adapun dengan kenaikan harga tomat, saat ini belum diikuti harga kebutuhan lainya. Seperti harga cabe rawit masih Rp 20 ribu per kilogram, kemudian harga cabe rawit setan malah turun sebelumnya Rp 60 ribu sekarang Rp 40 ribu per kilogram, cabe merah harga Rp 28 ribu.
“Untuk yang naik saat ini harga telur Rp 28 ribu padahal sebelumnya hanya Rp 26 ribu per kilogram, “ungkapnya.
Terpisah pedagang warung makan, Parti mengaku adanya kenaikan harga tomat tidak cukup berpengaruh. Sebab itu bukan kebutuhan pokok.
“Yang penting jangan kebutuhan pokok yang naik, karena kalau tomat kan hanya tertentu, ” ungkapnya. (Yon)