Lihatlah speedometer, kalau kecepatan stabil di angka 40 atau 50 km per jam, gunakan saja kecepatan itu asal stabil. Dan perhatikan di mana jalan yang ramai kendaraan dan manusia dan di mana jalan yang sepi. Jangan terlalu sering direm mendadak.
4. Cari Jalan yang Permukaannya Halus
Motor yang melewati jalan dengan permukaan halus sangat berbeda dengan motor yang melewati permukaan jalan yang kasar dalam penggunaan BBM. Semakin kasar jalan maka semakin boros BBM.
Bisa difahami logikanya? Ingat ke pelajarna fisika ya. Ketika sebuah benda melewati permukaan yang kasar maka laju benda akan terhambat. Sementara jika benda melalui permukaan yang halus maka jalannya benda akan cepat.
Baca Juga:Hari Guru Nasional, Siswa MI YMI Wonopringgo 01 Kelas 4 Beri Kado Spesial9 Tips Memelihara Imunitas Tubuh Saat Musim Pancaroba
Kepleset terjadi ketika permukaan benda sangat halus alias licin dan benda yang lewat di tempat tersebut memiliki kecepatan yang lebih tinggi dari biasanya.
5. Hindari Jalan yang Macet
Jalan yang macet dengan berbagai penyebab, apakah ada mobil yang mogok, atau ada perbaikan jalan di satu sisi mengakibatkan penumpukan kendaraan. Di sinilah sepeda motor antre dalam jumlah banyak, kadang harus direm dan kadang harus digas.
Bagi yang tidak mahir dalam memegang stang setir, biasanya memegang cukup kencang. Dan tangan jadi semutan. Ini juga bisa menghambat perjalanan karena tangan jadi mati rasa. Hindari kondisi seperti ini.
6. Hindari Beban Berlebihan
Berapakah jumlah orang yang bisa naik dalam satu motor? Maksimal 2 orang. Ya, 2 orang, jangan lebih dari 2 orang. Itu pun perlu mempertimbangkan bobot. Kendaraan besar seperti PCX dan N-MAX bisa mengangkut penumpang dengan bobot yang besar, konsumsi BBM juga besar.
Tapi jika kendaraan kecil 110 CC mengangkut bobot yang besar, ini namanya pemerkosaan kendaraan. Semakin besar bobot muatan, akan semakin membutuhkan akselerasi gas yang lebih dalam. Di sinilah terjadi pemborosan BBM.
7. Servis Rutin Secara Berkala
Saya sering bertanya kepada teman-teman, pertambahan speedometer berapa untuk servis. Rata-rata menjawab kalau motor sudah terasa tidak enak baru diservis. Ukuran tidak enak satu orang dengan orang lain jelas berbeda. Mestinya indikatornya harus jelas per berapa kilometer harus diservis.