radarpekalongan.id. – Dengan membawa beragam hadiah, siswa kelas 1, Madrasah Ibtidaiyah (MI) YMI Wonopringgo 01, memberi kejutan kepada gurunya, Senin, 28 November 2022.
Kegiatan itu dilakukan para siswa–siswi dalam rangka memberi apresiasi kepada gurunya di momen Hari Guru Nasional (HGN), yang biasa diperingati pada 25 November.
Kado spesial yang dibungkus plastik dan dibentuk menyerupai tumpeng itu, diserahkan kepada guru yang juga wali kelas 1, Ustadzah Fatiroh SPdI, sebagai apresiasi kepadanya yang telah membimbing dan mengajar siswa setiap harinya.
Baca Juga:Pertamina SMEXPO 2022 Usung UMKM Asli Indonesia, Asli KerennyaIndosat Oooredoo Hutchison Luncurkan Layanan Pengiriman Instan 30 Menit
Pemberian kejutan di Hari Guru Nasional itu juga sudah menjadi tradisi siswa setiap tahunnya.
Selain itu, kegiatan itu murni inisiatif siswa dan orang tua wali murid sendiri.Mereka sendiri yang mau beri kejutan kepada gurunya di Hari Guru.
“Ini semua apresiasi untuk guru yang sudah berjasa kepada anak-anak kami,” ujar Muslimin, salah satu wali murid.
Hari Guru Nasional dan HUT ke 77 PGRI tahun 2022 bertemakan “Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar”. Banyak harapan besar dalam platform Merdeka Belajar.Ketangguhan ini didorong oleh kemauan untuk berubah, meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang tidak lagi sesuai dengan tantangan dan kebutuhan zaman. Hal ini juga didorong oleh semangat untuk terus berinovasi, menciptakan perubahan dan kebaruan yang membawa kita melompat ke masa depan.
Guru diharap melakukan perubahan dalam proses pembelajaran di kelas atau dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin satuan pendidikan. Seperti halnya di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga memacu diri untuk berinovasi, mengubah cara pandang dan cara kerja dalam memberikan layanan terbaik bagi pendidik dan peserta didik.
Platform Merdeka Mengajar yang kami luncurkan pada awal tahun ini, sepenuhnya dirancang untuk memenuhi kebutuhan guru akan ruang untuk belajar, berkarya, dan berkolaborasi. Platform tersebut kami buat berdasarkan kebutuhan yang ada di lapangan, bukan berdasarkan keinginan kami. Ini adalah perubahan besar cara kerja pemerintahan dalam melayani masyarakat.
Dalam Platform Merdeka Mengajar, guru bisa mengakses modul pembelajaran dengan gratis, mengunggah dan membagikan konten-konten praktik baik pembelajaran, dan terkoneksi dengan rekan sesama guru dari daerah lain. Guru di Aceh sekarang bisa belajar dari guru di Papua. Guru di Kalimantan bisa menginspirasi guru-guru yang ada di Jawa.